TEMPO.CO, Jakarta - Debat cawapres Pemilu 2024 di JCC Senayan, Jakarta, pada Ahad malam, 21 Januari 2024, menarik perhatian publik akibat perilaku yang dianggap kurang sopan dari Gibran Rakabuming Raka.Saat sesi adu gagasan dengan dua kandidat lainnya, Muhaimin Iskandar dan Mahfud Md, tema utama debat mencakup pembangunan berkelanjutan, Sumber Daya Alam (SDA), lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa. Baca Juga: Bahlil Bantah Tom Lembong soal Tesla Tak Lagi Pakai Nikel: Jangan Omon-omon Aja Gibran, putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi disorot oleh warganet karena perilaku tidak pantasnya terhadap lawan debat. Salah satu momen yang mencuri perhatian adalah ketika dia melakukan gerakan seolah-olah mencari-cari sesuatu sebelum memberikan tanggapan terhadap jawaban Mahfud Md. D Dengan gestur celingukan dan tangan di atas pelipis, seolah-olah sedang mencari sesuatu yang jauh, Gibran menyampaikan, 'Saya lagi nyari jawabannya Prof Mahfud, saya nyari-nyari di mana ini jawabannya? Kok gak ketemu jawabannya.'Sikap tersebut memicu kritik dari netizen di media sosial, yang menyebut Gibran terkesan songong, cringe, dan tengil. Seiring dengan peristiwa tersebut, nama Gibran dan kata kunci terkait menjadi trending topik di media sosial, termasuk di platform seperti Twitter. Baca Juga: Ramai Foto Beras SPHP Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Bos Bulog Buka Suara Berikut beberapa komentar warganet yang menyorot aksi Gibran itu:“Buset cringe abis si gibran, gua yang nonton aja malu,” kata @andi*****.“U bayangin profesor dikasih gimmick ga jelas, jadinya cringe kan, ini bukan memasak namanya mas @gibran_tweet , tapi gosong,” ucap @kevinpr*******.“Udah sok savage biar keliatan keren, ehh jatuhnya malah cringe,” ujar @mhdar*****.Lantas, apa itu kata cringe yang dilontarkan untuk Gibran?Iklan googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-parallax'); }); Scroll Untuk Melanjutkan Arti Kata Cringe"Cringe" adalah istilah yang merangkum reaksi sosial terhadap perilaku, ucapan, atau situasi yang menimbulkan ketidaknyamanan atau rasa malu.Perasaan ini dapat muncul ketika seseorang menyaksikan sesuatu yang dianggap tidak sesuai atau melanggar norma-norma sosial yang umum. Meskipun istilah "cringe" tidak baru, penggunaannya telah meluas dalam budaya populer, khususnya dengan perkembangan media sosial.Pada awalnya, kata tersebut digunakan untuk menyatakan rasa malu saat menghadapi perilaku atau tindakan yang dianggap tidak pantas. Namun, seiring berjalannya waktu, konsep "cringe" telah berkembang menjadi deskripsi untuk hampir semua yang dianggap aneh, canggung, atau memalukan.Media sosial dan internet menjadi tempat di mana istilah "cringe" sering muncul, dengan konten seperti video, meme, atau postingan yang dianggap tidak pantas cepat dikategorikan sebagai "cringeworthy" dan menyebar luas.Penting untuk diingat bahwa istilah "cringe" bukan hanya sekadar deskripsi untuk situasi memalukan atau aneh, tetapi juga memiliki peran penting dalam dinamika sosial kontemporer.Fenomena ini mencerminkan cara kita menafsirkan, merespons, dan bahkan membentuk norma-norma sosial dalam budaya online dan offline. Dengan begitu, istilah "cringe" tidak hanya menjadi bagian dari bahasa sehari-hari, tetapi juga mencerminkan evolusi budaya dan interaksi sosial di era digital.ANGELINA TIARA PUSPITALOVA | RADEN PUTRI | RIDIAN EKA PUTRAPilihan Editor: Sikap Gibran dalam Debat Cawapres Dikritik Netizen: Songong, Cringe hingga Tengil
Source : https://gaya.tempo.co/read/1825282/warganet-sebut-gibran-lakukan-cringe-ini-maksudnya