TEMPO.CO, Jakarta - Kecemasan biasanya diasosiasikan dengan masalah kesehatan mental yang negatif. Tapi psikolog dan pengajar di Sekolah Kedokteran Harvard, David H. Rosmarin, menyebut ada sisi positif kecemasan bila menunjukkannya dengan cara berbeda.Kecemasan bisa diredakan dengan pola makan sehat, lebih rutin olahraga, dan curhat pada orang terpercaya. Sisi positif yang mungkin muncul pada penderita kecemasan adalah pengertian dan penerimaan diri yang lebih besar, menurut Rosmarin, penulis buku Thriving with Anxiety: 9 Tools to Make Your Anxiety Work for You. Kecemasan juga bisa membuat orang lebih berempati. Baca juga: Psikolog Sebut Gangguan Mental di Jakarta Dipicu Biaya Hidup dan Trauma "Ketika orang melalui masa-masa sulit, mereka bisa melihat perjuangan yang sama di wajah seseorang. Mereka paham bagaimana rasanya agar bisa nyaman sehingga muncullah perhatian," ujarnya kepada Fox News Digital. Kecemasan bukan penyakit tapi emosi normal yang dialami semua orang dan kita bisa menggunakannya untuk meningkatkan kekuatan dari dalam, hubungan dengan orang lain, dan kehidupan spiritual. Rosmarin pun membagi lima tips untuk menghadapi kecemasan.HadapiDaripada berusaha menghindari rasa cemas, kunci untuk menghadapinya adalah jalani saja. "Kita bisa mengkritik diri sendiri karena cemas, merasa marah karenanya, melarikan diri darinya, atau menghadapinya," ujar Rosmarin. Baca juga: Ridwan Kamil Janjikan Mobil Curhat untuk Warga Jakarta, Begini Tanggapan Psikolog Bicara pada diri sendiriIa menyarankan penderita berbicara pada diri sendiri untuk melepaskan diri dari situasi yang mengecewakan dan menghindari kemarahan pada diri sendiri.Iklan googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-parallax'); }); Scroll Untuk Melanjutkan Coba terapi paparanTerapi paparan, praktek kesehatan mental dengan cara penderita menghadapi ketakutannya, juga bisa membantu memahami kecemasan daripada dikontrol rasa cemas.Bagi rasa takutLangkah berikutnya adalah membagi ketakutan dengan orang lain dan yakinkan diri kecemasan ini tak akan berlangsung selamanya.Cari ketenanganLangkah terakhir adalah membiarkannya mengalir dengan mencari ketenangan. Menurutnya, manusia memiliki sistem pendinginan sendiri sehingga tak perlu mengontrol segalanya. Coba cari ketenangan dengan meditasi atau berjalan-jalan ke tempat yang tenang.Pilihan Editor: Ini Alasan Hormon Bisa Picu Stres, Cemas dan Depresi