TEMPO.CO, Jakarta - Benarkah merendam kaki di air hangat atau air dingin yang disebut hidroterapi bisa meredakan migrain? Dilansir dari laman Well and Good, spesialis saraf di Northwell Health, Noah Rosen, mengatakan teori air hangat dapat meredakan sakit kepala masih belum diketahui kepastiannya. Hanya merendam kaki saja tidak cukup untuk mengurangi frekuensi dan intensitas sakit kepala pada penderita migrain. Ia berteori hal itu berhubungan dengan menstimulasi sel saraf, khususnya reseptor nyeri perifer dan sentuhan ringan yang memiliki efek sekunder pada sistem saraf pusat. Baca juga: 5 Gejala Sindrom Metabolik yang Jarang Diperhatikan "Efeknya mungkin mirip dengan alat stimulasi listrik perifer yang membantu menghentikan dan mencegah migrain," ujar Rosen. Untuk tindakan pencegahan migrain, merendam kaki di air hangat umumnya aman bagi kebanyakan orang. Kekhawatiran utama adalah menggunakan air yang terlalu panas yang dapat menyebabkan luka bakar, kata Anna Pace, ahli saraf dan asisten pengajar di Sekolah Kedokteran Icahn di Mount Sinai. Anda dapat menghindari luka bakar dengan memastikan suhu air tidak terlalu panas dan membatasi waktu perendaman hingga 20 menit, kata Rosen."Lansia atau yang memiliki kondisi kesehatan lain (yang mungkin lebih rentan terhadap panas atau dehidrasi) mungkin berisiko mengalami efek samping yang lebih mengkhawatirkan," ujar Pace. Baca juga: Tips Redakan Sakit Kepala karena Cuaca Panas Selain itu, pemilik masalah jantung juga bisa berisiko jika melakukan hidroterapi karena perendaman mendadak atau berkepanjangan dalam air panas dapat meningkatkan suhu tubuh, membuat tubuh kepanasan, dan membebani jantung, menurut Cleveland Clinic. Hal ini dapat menciptakan efek domino, yang menyebabkan kenaikan atau penurunan tekanan darah yang berbahaya, irama jantung tidak normal, atau bahkan serangan jantung.Iklan googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-parallax'); }); Scroll Untuk Melanjutkan Ilustrasi merendam kaki. REUTERS/Yves HermanHal yang sama berlaku bagi siapa saja yang mengalami neuropati atau kerusakan saraf di kaki. Jika neuropati telah menyebabkan mati rasa di kaki, Anda mungkin tidak dapat merasakan seberapa panas air tersebut sehingga meningkatkan risiko luka bakar. Dibanding merendam kaki dengan air panas, para ilmuwan juga telah melakukan lebih banyak penelitian tentang terapi dingin untuk migrain."Ada sedikit lebih banyak data tentang kompres es atau kantung es dalam membantu meredakan nyeri dan mengurangi peradangan saat digunakan di kepala atau leher," jelas Pace.Meski begitu, masih belum ada data yang tervalidasi tentang mandi air es atau merendam kaki dalam air dingin untuk mengobati migrain. Pengobatan di rumah mungkin lebih teruji dengan obat pereda nyeri, menghentikan migrain atau mengurangi gejala, pencegahan, tidur cukup, kompres es untuk meredakan sakit kepala. Selain mencatat riwayat gejala, tenaga kesehatan mungkin juga merekomendasikan pemeriksaan darah atau pencitraan untuk membantu mendapatkan gambaran yang lebih lengkap terkait masalah.Pilihan Editor: Saran Pakar Saraf untuk Pekerja Penderita Migrain
Source : https://gaya.tempo.co/read/1911067/benarkah-merendam-kaki-bisa-redakan-migrain-pakar-beri-jawaban