TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI) Dokter Gigi Julita Hendrartini, mengatakan pada Ramadan, jumlah pasien yang datang ke dokter gigi biasanya menurun. “Terjadi penurunan jumlah kunjungan pasien di sejumlah RSGM FKG Universitas di berbagai kota selama bulan Ramadan," katanya dalam Peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia 2024 by Pepsodent pada 20 Maret 2024 di Bandung. Ia mengatakan data di Rumah Sakit Gigi Mulut (RSGM) Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta jumlah penurunan pasiennya mencapai 20 persen. Di RSGM Universitas Padjajaran, Bandung, penurunannya sebanyak 35 persen. "Bahkan di RSGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, Medan, penurunan pasiennya bisa mencapai 50 persen," katanya. Baca Juga: Tips Tetap Segar Saat Puasa ala Andien Aisyah, Hindari Makanan Tinggi Gula Julita mengatakan sebenarnya kunjungan ke dokter gigi tetap dapat dilakukan di bulan Ramadan. Justru tidak boleh ditunda bagi yang giginya bermasalah agar kondisinya tidak makin parah. "Jika permasalahan gigi bertambah lebih serius, maka akan membutuhkan lebih banyak waktu, tenaga dan biaya untuk mengobatinya,” katanya. Usman Sumantri, MSc, Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) setuju bahwa semakin sedikit masyarakat yang hendak datang memeriksakan kondisi giginy di Bulan Ramadan. "Banyak yang ragu ke dokter gigi karena berpikir bahwa puasanya akan batal ketika berkumur di dokter gigi," katanya. Ia pun mengatakan akan terus memberikan edukasi untuk menjawab kegelisahan masyarakat mengenai perawatan dokter gigi selama berpuasa. Edukasi berkelanjutan masih menjadi prioritas guna membantu masyarakat memperbaiki perilaku dan kebiasaan merawat kesehatan gigi dan mulut. "Untuk itu, kami terus mengajarkan pentingnya sikat gigi dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur," katanya terus mengingatkan. Baca Juga: Krisis Populasi, Banyak Rumah Sakit di Cina Hentikan Layanan Persalinan karena Angka Kelahiran Menurun Sebelumnya, pada 2018 kegelisahan ini telah mendorong PDGI kota Bandung meminta fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung. "Setelah dikaji dari sisi medis dan agama, sejumlah tindakan seperti pembersihan karang gigi, pencabutan maupun penambalan gigi, hukumnya tidak membatalkan puasa. Pembahasan secara detil tercantum dalam Fatwa MUI Kota Bandung Nomor: 250/E/MUI-KB/V/2018 mengenai Tindakan Kedokteran Gigi,” lanjut Usman.Iklan googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-parallax'); }); Scroll Untuk Melanjutkan Ragu untuk datang ke dokter gigi saat puasa Ramadan sempat dirasakan aktris Citra Kirana. "Aku sempat ragu untuk lekukan perawatan diri rutin. Aku takut bila bersihkan karang gigi, puasa kami jadi batal. Da'i Nasional bersertifikasi MUI & Kemenag Ustad Zulkarnain Muhammad menanggapi soal keraguan antara batalnya puasa saat berolahraga. Ia mengingatkan bahwa Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memberikan begitu banyak karunia pada manusia. "Merupakan tanggung jawab kita untuk merawat pemberian Allah, termasuk gigi kita yang penting untuk selalu dijaga kebersihannya. Sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam yang senantiasa bersiwakDiriwayatkan salah satu Imam Madzhab seperti Imam Maliky bahwa puasa makruh bagi orang dengan uzur untuk segera mengobati sakit gigi guna menghindari kemudharatan lain seperti timbul penyakit baru, penyakit bertambah parah, atau menderita sakit luar biasa. "Jangan menjadikan puasa sebagai halangan merawat kesehatan gigi, justru bersemangatlah memastikan gigi dan mulut tetap sehat agar dapat memaksimalkan fokus ketika menjalankan segala amal ibadah Ramadan yang hanya setahun sekali, dan kita pun dapat bersilaturahmi bersama keluarga dan kerabat dengan nyaman,” kata Zulkarnain. Pilihan Editor: Persatuan Dokter Gigi Sebut Terawan Angkat Orang Dekatnya Jadi Konsil Kedokteran