TEMPO.CO, Jakarta - Tahun Baru Imlek 2024 jatuh pada 10 Februari dengan shio Naga Kayu. Berdasarkan jabarprov.go.id, shio ini melambangkan kekuatan, kemakmuran, keberuntungan, kehormatan, dan kesuksesan. Selain itu, shio ini juga membawa peluang kepemimpinan dan refleksi diri. Imlek menjadi momen penting bagi masyarakat Cina lantaran memiliki makna sebagai ungkapan rasa syukur dan mendatangkan rezeki serta kemakmuran pada tahun mendatang. Ungkapan ini pun kerap dihubungkan dengan hujan yang selalu datang setiap perayaan Imlek. Biasanya, hujan ketika Imlek dianggap membawa berkah. Di sisi lain, hujan ketika Imlek juga memiliki alasan ilmiah. Menurut Ramlan, Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), waktu Imlek biasanya pada Februari. Kemungkinan Imlek tidak hujan, jika waktunya bergeser ke Juni atau Juli.“Itu waktu musim hujan di wilayah Indonesia sejak Desember sampai Februari,” katanya, pada 5 Februari 2018.Namun, tidak hanya hujan, Imlek juga memiliki beragam perayaan yang sangat ikonik dan bernilai. Adapun, perayaan Imlek yang ikonik dengan nilai-nilai mendalam sebagai berikut, antara lain:1. Petasan dan Kembang ApiPetasan dan kembang api identik digunakan dalam perayaan tahun baru, termasuk Imlek. Letusan suara petasan yang keras diyakini dapat menakuti roh jahat dan binatang jahat bernama Nian. Bahkan, masyarakat di Cina menyalakan petasan dan kembang api selama 15 hari berturut-turut mulai dari hari pertama perayaan Imlek. Akibatnya, langit malam ketika perayaan Imlek menjadi terang dan berwarna. Baca Juga: Jadwal Contraflow saat Libur Panjang Isra Miraj dan Imlek 2024 2. Dekorasi Merah dan EmasMerah dan emas menjadi warna ikonik dalam beragam dekorasi Imlek di Indonesia. Sebab, masyarakat Tionghoa meyakini merah sebagai warna pembawa keberuntungan dan hoki. Selain itu, merah juga dipercaya memiliki makna kesejahteraan dan kekuatan. Sementara itu, warna kuning atau emas dalam tradisi rakyat Cina merupakan warna untuk kaisar. Emas melambangkan netralitas dan keberuntungan. 3. AngpaoPerayaan Imlek kurang lengkap, jika tidak melakukan tradisi berbagi angpao berisi uang. Pemberian angpao menyimbolkan bentuk pemberian rezeki dari orang lebih tua kepada yang lebih muda. Pemberian angpao hanya bisa dilakukan oleh orang-orang sudah menikah kepada yang belum menikah. Artinya, orang dewasa yang belum menikah juga masih dapat menerima angpao.Iklan googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-parallax'); }); Scroll Untuk Melanjutkan 4. Sembahyang Perayaan Imlek lainnya adalah sembah sebagai upaya menghormati dan mendoakan arwah para leluhur yang telah tiada. Bagi masyarakat Tionghoa yang beragama Konghucu, sembahyang di klenteng ketika menjelang perayaan Imlek dan Cap Go Meh. Sembahyang juga bisa dilakukan di rumah dengan menyajikan makanan persembahan serta menyalakan dupa dan lilin. Baca Juga: Lokasi Pembatasan Angkutan Barang Saat Libur Panjang Isra Miraj dan Imlek 2024 5. Barongsai dan LiongTak hanya hujan, Tahun Baru Imlek juga identik dengan pertunjukan barongsai dan liong. Menurut kepercayaan orang Cina, liong dan barongsai adalah lambang kebahagiaan dan kesenangan. Pertunjukkan ini juga diyakini bisa membawa keberuntungan dan mengusir roh jahat yang mengganggu manusia. RACHEL FARAHDIBA R | ANWAR SISWADI | ANDIKA DWIPilihan editor: Alasan Selalu Turun Hujan Sambut Tahun Baru Imlek