TEMPO.CO, Jakarta - Mengupil mungkin menjadi sebuah kebiasaan umum bagi sebagian orang. Meski selama ini mengupil banyak dianggap sebagai kebiasaan yang tidak berbahaya, namun sebuah studi terbaru di jurnal kesehatan Biomolecules mengungkapkan adanya potensi keterkaitan mengupil dengan penyakit Alzheimer.Walaupun penyakit Alzheimer sudah menjadi kondisi mengkhawatirkan yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia, penelitian ini menyoroti bagaimana tindakan yang tampaknya tidak berbahaya seperti mengupil bisa berkontribusi terhadap perkembangan alzheimer. Baca Juga: Apa Bedanya Dana Abadi Penelitian, Dana Abadi Kebudayaan, Dana Abadi Perguruan Tinggi, Dana Abadi Pondok Pesantren? Hubungan mengupil dan Alzheimer Penelitian berjudul Neuroinflammation in Alzheimer’s Disease: A Potential Role of Nose-Picking in Pathogen Entry via the Olfactory System? menunjukkan bahwa mengupil dapat meningkatkan risiko penyakit Alzheimer.Pengungkapan ini berasal dari penemuan protein yang disebut beta-amiloid yang dikenal sebagai faktor penting dalam perkembangan Alzheimer. Para peneliti berpendapat bahwa patogen yang masuk melalui mengupil dapat memicu produksi beta-amiloid di otak, yang berkontribusi terhadap peradangan saraf yang terkait dengan Alzheimer. Baca Juga: Studi: 60 Persen dari 500 Lebih Sumber Air Tanah di Lampung dan Bekasi Tercemar E. coli Laporan tersebut menyoroti peran sistem penciuman sebagai pintu gerbang potensial bagi patogen untuk memasuki otak. Patogen seperti virus, jamur, dan bakteri, dapat menimbulkan infeksi persisten di jaringan hidung, yang akhirnya mencapai otak dan memicu proses neurodegeneratif. Hubungan langsung ini menggarisbawahi pentingnya menjaga kebersihan hidung untuk mengurangi risiko Alzheimer.Iklan googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-parallax'); }); Scroll Untuk Melanjutkan Implikasi untuk pencegahan AlzheimerPencegahan Alzheimer sering kali berfokus pada faktor gaya hidup, dan mengupil kini dapat dipertimbangkan di antara faktor-faktor tersebut. Meskipun kebiasaan ini mungkin dapat memberi solusi sementara untuk kebersihan hidung, penting untuk memprioritaskan kebersihan hidung yang baik. Sarannya mencakup metode lembut seperti membilas hidung dengan larutan saline atau membuang ingus untuk menjaga kebersihan dan mengurangi risiko masuknya patogen ke otak.Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memperkuat hubungan antara mengupil dan risiko Alzheimer pada manusia. Penelitian pada tikus menunjukkan hasil yang menunjukkan bagaimana bakteri memasuki otak melalui saraf penciuman dapat menyebabkan pengendapan beta amiloid. Penelitian pada manusia sedang dilakukan untuk mengeksplorasi temuan ini dan menentukan tindakan pencegahan potensial terhadap Alzheimer.Hubungan antara mengupil dan risiko Alzheimer menggarisbawahi kompleksitas demensia dan pentingnya mengeksplorasi berbagai faktor yang berkontribusi. Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami sepenuhnya hubungan ini, temuan ini menekankan pentingnya menjaga kebersihan hidung bagi kesehatan otak.Pilihan Editor: Efek Buruk Kebiasaan Mengupil, Salah Satunya Menyebarkan Kuman