Soal Botol Plastik Air Mineral Mencuat dalam Debat Cawapres II, Apa Saja Bahaya Botol Plastik?

Soal Botol Plastik Air Mineral Mencuat dalam Debat Cawapres II, Apa Saja Bahaya Botol Plastik?

TEMPO.CO, Jakarta - Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menyindir cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tentang penggunaan botol plastik air mineral di debat cawapres kedua di Jakarta Convention Center atau JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Ahad malam, 21 Januari 2024. "Gus Muhaimin ini lucu ya, menanyakan masalah lingkungan hidup, tapi itu kok pakai botol-botol plastik itu," kata Gibran. Baca Juga: Bahlil Bantah Tom Lembong soal Tesla Tak Lagi Pakai Nikel: Jangan Omon-omon Aja Sindiran itu muncul setelah Cak Imin menanyakan, apa strategi Gibran melaksanakan pembangunan berbasis bio regional, tapi keadilan iklim terjaga, keadilan sosial terwujud, keadilan ekologi terlaksana dengan baik, keadilan antargenerasi terwujud.Bahaya Botol Plastik Seperti diketahui, botol plastik air mineral telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Meskipun memberikan kenyamanan dalam minum di mana saja, botol plastik juga membawa ancaman serius terhadap lingkungan dan kesehatan. Dikutip dari pusatkrisis.kemkes.go.id, hal tersebut karena proses penguraian botol plastik bisa memakan waktu 450 sampai 1.000 tahun. Sehingga sampah botol plastik akan menjadi limbah yang sangat berbahaya. Baca Juga: Ramai Foto Beras SPHP Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Bos Bulog Buka Suara Berikut dampak negatif dari penggunaan botol plastik air mineral.1. Pencemaran lingkunganBotol plastik air mineral menyumbang besar terhadap pencemaran lingkungan. Sebagian besar botol plastik tidak terurai secara alami, dan miliaran ton Sampah botol plastik tak dapat diurai sepenuhnya, butuh waktu hingga 100 tahun agar bisa diurai. Hal ini memberikan dampak buruk terhadap lingkungan. Hampir 3 juta ton sampah plastik diseluruh dunia berasal dari botol minum plastik yang hanya bisa digunakan sekali pakai. Botol sampah plastik itu akan berakhir di lautan, sungai, dan tempat pembuangan sampah ilegal. Pencemaran plastik ini akan menjadi ancaman bagi lingkungan, keberlanjutan ekosistem dan kehidupan laut.2. Memerlukan banyak sumber daya Iklan googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-parallax'); }); Scroll Untuk Melanjutkan Produksi botol plastik membutuhkan sumber daya alam seperti minyak bumi dan air. Penggunaan sumber daya yang terus-menerus ini dapat mengakibatkan pengeksploitasian dan penipisan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.Satu buah botol minum plastik setidaknya membutuhkan 3 kali jumlah kandungan air yang terkandung dalam botol tersebut. penggunaan sumber air tanah yang berlebihan akan menyebabkan terkurasnya habis air tanah milik warga disekitar pabrik pembuatan botol plastik.3. Racun plastikMenelan sesuatu yang disimpan dalam wadah plastik selalu berisiko. Meskipun meminum sesuatu yang asam lebih berbahaya, Anda tetap berisiko menelan racun saat menggunakan plastik. Ini bahaya khusus bagi botol air tua dan botol air yang terkena panas. Jika BPA masuk dari botol air Anda dan masuk ke aliran darah Anda, hal itu dapat menyebabkan masalah hati dan bahkan menyebabkan kanker. Racun ini mungkin juga menumpuk di sistem tubuh Anda selama beberapa waktu sebelum gejalanya benar-benar mulai terlihat.4. MikroplastikDikutip dari mclearwater.com, potensi menelan mikroplastik pada botol plastik juga sangat berbahaya. Ini potongan-potongan kecil plastik, yang tak terlihat dengan mata telanjang. Microplastic juga muncul di banyak produk konsumen yang menggunakan plastik dalam kemasannya. Ini artinya tak hanya racun dan bahan kimia dari botol yang ada di dalam air, tetapi plastik fisik itu sendiri juga ada di dalamnya. Sebanyak 93 persen merek botol plastik air mineral mengandung serat plastik di dalam airnya sendiri.KAKAK INDRA PURNAMA | IKHSAN RELIUBUN Pilihan editor: Ini Alasan Tidak Boleh Mengisi Ulang Botol Plastik Air Mineral

Source : https://gaya.tempo.co/read/1825247/soal-botol-plastik-air-mineral-mencuat-dalam-debat-cawapres-ii-apa-saja-bahaya-botol-plastik