TEMPO.CO, Jakarta - Rumput laut adalah istilah umum yang mengacu pada sejumlah alga dan tumbuhan laut yang tumbuh di sepanjang garis pantai berbatu di seluruh dunia. Ada banyak jenis yang berbeda, termasuk merah (Rhodophyta), hijau (Chlorophyta), biru-hijau, dan coklat (Phaeophyceae). Beberapa jenis rumput laut yang paling umum dimakan meliputi, Wakame, Kombu, Kelp, Selada laut, Nori, Aram dan Klorella. Meskipun disebut “rumput laut” sebenarnya mereka bukan sebagai tumbuhan sejati tetapi bisa dibilang masuk ke dalam kelompok makhluk hidup yang dinamakan dengan alga. Rumput laut memiliki berbagai bentuk, ukuran, dan warna banyak yang memiliki harga jual yang tinggi karena digunakan dalam industri pangan, kosmetik, dan farmasi. Baca Juga: 5 Makanan yang Tidak Boleh Dimakan saat Minum Teh Beberapa jenis umum dari rumput laut yang meliputi kemampuan untuk melakukan fotosintesis, yang memungkinkan mereka menghasilkan energi dari sinar matahari. Mereka juga dapat berkembang biak melalui spora atau proses reproduksi seksual. Rumput laut dapat ditemukan di berbagai habitat, termasuk perairan dangkal di dekat pantai, hingga kedalaman yang lebih besar di laut. Meskipun rumput laut tumbuh di berbagai wilayah di dunia, rumput laut paling banyak ditemukan di masakan Asia, di mana rumput laut disajikan dalam sushi, salad, sup, dan semur. Pada zaman prasejarah, rumput laut merupakan bagian penting dari makanan masyarakat pesisir. Pada saat ini, lebih dari 145 varietas digunakan di seluruh dunia. Seperti yang dilansir dari Webmd, rumput laut memiliki sumber Yodium yang sangat baik, mineral yang memainkan peran penting dalam kesehatan tiroid. Tubuh tidak membuat Yodium sendiri, jadi diperlukan mendapatkan suplemen tersebut dari makanan yang kita konsumsi. Baca Juga: 4 Gaya Hidup untuk Hindari Risiko Kanker Hati 1. Meningkatkan kesehatan pencernaanSelain itu, rumput laut juga mengandung karagenan, agar, fucoidan, yang bertindak sebagai prebiotik, serat yang tidak dapat dicerna yang memberi makanan bakteri sehat di saluran pencernaan. Polisakarida sulfat (gula yang ditemukan dalam rumput laut) membantu meningkatkan pertumbuhan bakteri baik dan asam lemak jangka pendek yang menjaga kesehatan lapisan usus. 2. Menstabilkan kadar gula darahBeberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan rumput laut dapat membantu tekanan darah. Ini juga dapat membantu mengurangi kolesterol LDL dan kadar kolesterol total. 3. Meningkatkan sistem kekebalan tubuhBeberapa penelitian menunjukkan bahwa rumput laut dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan melawan virus dan mencegahnya masuk ke sistem tubuh.4. Mengurangi risiko kankerIklan googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-parallax'); }); Scroll Untuk Melanjutkan Menambahkan rumput laut ke dalam makanan untuk mengurangi risiko kanker jenis kanker tertentu. Hal ini juga dapat menurunkan kadar estrogen, yang dapat mengurangi risiko kanker payudara. Dengan mengkonsumsi rumput laut yang biasanya dianggap aman oleh sebagian orang. Ternyata tanaman ini juga memiliki kandungan yang harus diperhatikan bagi tubuh. 1. Terlalu banyak yodium.Meskipun yodium merupakan mineral penting untuk kesehatan tiroid, konsumsi berlebihan dapat menimbulkan efek sebaliknya. 2. Bisa mengganggu pengobatan herbal.Rumput laut mengandung potasium dalam jumlah tinggi, yang dapat berbahaya bagi penderita penyakit ginjal. Rumput laut juga mengandung vitamin K, yang dapat mengganggu obat pengencer darah seperti Warfarin.3. Beberapa varietas mungkin memiliki kandungan logam berat yang tinggi. Beberapa jenis rumput laut mungkin mengandung arsenik, kadmium, merkuri, atau timbal dalam jumlah tinggi, bergantung pada cara budidayanya. FDA mengatur logam berat dalam rumput laut segar tetapi tidak mengatur suplemen. Secara nutrisi, rumput laut kaya akan berbagai zat gizi, termasuk serat, protein, vitamin, dan mineral. Beberapa jenis rumput laut juga digunakan dalam industri makanan, farmasi, dan kosmetik. Masyarakat di beberapa bagian dunia mengkonsumsi rumput laut secara langsung atau sebagai bahan dalam berbagai hidangan tradisional.MYESHA FATINA RACHMAN I MUHAMMAD RAFI AZHARIPilihan Editor: Mengenal Kandungan Antioksidan dalam Rumput Laut