TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah riset menemukan empat dari 10 orang dewasa merasa kesepian, bahkan di tempat ramai sekali pun. Penelitian ini melibatkan 2.000 orang dewasa dan mendapati 40 persen di antaranya kesepian meski dikelilingi banyak orang.Menurut hasil riset tersebut, kesepian terbanyak dialami usia 18-24 tahun (60 persen), 38 persen di antaranya perempuan sedangkan laki-laki hanya 30 persen. Sedangkan 28 persen mengaku kesepian di acara sosial, 25 persen pekerja merasakannya di tempat kerja. Namun 43 persen percaya berhubungan dan berbagi pengalaman dengan orang lain membuat rasa sepi pun berkurang. Baca Juga: Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan Penelitian ini diprakarsai jenama dansa kebugaran Zumba, yang mendokumentasikan dua orang yang kesepian ketika pertama kali mengikuti kelas latihan. "Kesepian dapat mempengaruhi siapa saja dan riset kami menemukan penyebabnya bukan hanya karena sendiri secara fisik," kata juru bicara riset. "Meski punya banyak kontak sosial, banyak orang masih merasa kesepian, mungkin karena kurang berhubungan langsung dengan sesama manusia. Koneksi ini bisa dibangun dari kelompok minat yang sama, seperti grup kelas kebugaran," tambahnya.Berdampak ke kesehatan mentalPenelitian juga menemukan 14 persen partisipan mengaku sering membahas masalah kesepian dengan orang lain sedangkan 62 persen lainnya masih merasakan stigma seputar hal itu. Hanya satu dari lima orang mengaku mudah bersosialisasi sementara 35 persen mengaku sulit berinteraksi atau mengobrol dengan orang baru. Baca Juga: Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang Iklan googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-parallax'); }); Scroll Untuk Melanjutkan Sementara itu, 44 persen partisipan mengaku meski sedang bersama banyak teman, tetap saja merasa kesepian. Kepercayaan diri, kadar kecemasan, dan kualitas tidur termasuk yang berpengaruh negatif perasaan kesepian, menurut survei yang dilakukan lewat OnePoll.com itu. Sebanyak 42 persen mengaku kualitas tidur memburuk merasa sepi, 29 persen merasa kurang menarik, dan 10 persen mengklaim pola makan pun jadi terpengaruh."Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial dan penelitian psikologis mendapati kita saling membutuhkan, perlu berhubungan, dan terkoneksi dengan orang lain. Inilah cara kita bertahan hidup," ujar psikolog Anjula Mutanda, yang bekerjasama denga Zumba untuk mengatasi kesepian."Karena itulah, merasa terputus dari hubungan berkualitas dengan orang lain dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik," tambahnya, dikutip dari Express.Pilihan Editor: Alasan Endometriosis Disebut sebagai Penyakit Perkotaan
Source : https://gaya.tempo.co/read/1846077/riset-temukan-banyak-orang-kesepian-di-tengah-keramaian