TEMPO.CO, Jakarta - Ambidextrousness adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan kedua tangan dengan tingkat keahlian yang sama atau hampir sama. Orang ambidextrous dapat melakukan tugas-tugas sehari-hari dengan kedua lengan tanpa kesulitan yang berarti.Dikutip dari Healthline, orang sering menggunakan istilah "ambidextral" dan "ambisinistral" untuk menggambarkan tingkat ambidextrousness yang berbeda. Ambidextral mengacu pada individu yang menggunakan kedua tangan dengan keahlian serupa, sementara ambisinistral menggambarkan mereka yang menggunakannya tangan kiri pada orang kidal. Baca Juga: Penyebab Lemak Menumpuk di Lengan, Perempuan Lebih Berisiko Ambidextrousness, atau ambidexterity, kadang-kadang disebut mixed-handedness, meskipun istilahnya sedikit berbeda. Ambidexterity adalah kemampuan untuk menggunakan kedua tangan untuk melakukan tugas dengan terampil. Mixed-handedness adalah kecenderungan untuk menggunakan tangan yang berbeda untuk tugas yang berbeda. Biasanya mengacu pada preferensi, bukan keterampilan. Dilansir dari Psychology Today, meskipun istilah-istilah ini umum, keberadaan dan varietas ambidextrousness masih merupakan subjek penelitian yang belum sepenuhnya terpecahkan. Dalam dunia sains, istilah seperti "ambisinistrality" memiliki jejak yang terbatas, dengan bukti ilmiah yang langka.Salah satu studi klasik pada ambisinistrality dilakukan oleh John I. Todor dan Thomas Doane pada 1978 di Universitas Michigan, Amerika Serikat. Mereka menguji partisipan dalam tugas mengetuk dengan kedua tangan secara bergantian. Hasilnya, sejumlah partisipan ditempatkan dalam kategori ambidexter, menunjukkan bahwa kontrol efektif dari kedua tangan mungkin lebih umum daripada yang diperkirakan. Baca Juga: Sindrom Lorong Karpal, Apa Penyebab dan Gejalanya? Iklan googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-parallax'); }); Scroll Untuk Melanjutkan Namun, meskipun ada bukti ambisinistrality dalam studi tersebut, keberadaannya masih menjadi misteri. Keterbatasan bukti ilmiah untuk ambisinistrality menciptakan celah pengetahuan, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyelidiki lebih jauh fenomena ini.Dengan memahami hasil studi tersebut, dapat dipahani bahwa kontrol efektif dua lengan tidak hanya terbatas pada ambidextrous, tetapi juga mencakup ambisinistrality. Penelitian masa depan dapat mengungkap lebih banyak tentang kompleksitas cara manusia mengontrol dan menggunakan kedua lengan mereka dengan keahlian yang setara.Pilihan editor: Sindrom Lorong Karpal, Apa Penyebab dan Gejalanya?