TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu hal yang sangat dikhawatirkan saat seorang perempuan sedang hamil adalah keguguran. Ini merupakan kondisi di mana janin tidak bisa dipertahankan dan luruh sebelum usia 20 minggu kehamilan.Melansir dari laman resmi Rumah Sakit Mitra Keluarga, keguguran disebut juga dengan spontaneous abortion. Itu adalah keadaan berhentinya kehamilan sebelum embrio atau janin cukup berkembang untuk bertahan hidup. Baca Juga: Ketahui Penyebab Keguguran dan Cara Mencegahnya Umumnya, keguguran terjadi pada tiga bulan pertama kehamilan atau sebelum usia kehamilan mencapai 12 minggu. Ada juga keguguran yang terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu, namun jumlahnya sangat kecil. Lantas, apa sebenarnya penyebab keguguran tersebut? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.Penyebab Keguguran yang Harus Diwaspadai1. Kelainan KromosomPenyebab keguguran yang paling sering terjadi adalah kelainan kromosom. Hal ini membuat janin tidak berkembang seperti yang diharapkan. Baca Juga: Manfaat Madu bagi Ibu Hamil Melansir dari laman Rumah Sakit Mitra Keluarga, sekitar 50 persen keguguran dikaitkan dengan kelebihan atau kekurangan kromosom. Masalah ini diakibatkan oleh kesalahan yang terjadi secara kebetulan saat embrio membelah dan tumbuh.2. Kondisi Kesehatan IbuDalam beberapa kasus, keguguran dapat disebabkan oleh kondisi kesehatan ibu. Terdapat beberapa kondisi kesehatan yang dapat meningkatkan risiko keguguran. Mulai dari diabetes yang tidak terkontrol, penyakit autoimun, gangguan hormonal seperti PCOS dan tiroid, serta kelainan gangguan pada rahim atau leher rahim. Selain itu, infeksi virus seperti HIV, rubella, toxoplasmosis, sifilis, gonore, dan malaria juga dapat menyebabkan keguguran pada ibu hamil.3. StresKesehatan mental seorang ibu juga mempengaruhi kekuatan janinnya. Oleh karena itu, stres dapat menjadi salah satu penyebab keguguran. Stres ini tidak hanya sekadar ketidakseimbangan hormonal, namun juga pengaruh faktor lain, seperti kekhawatiran selama hamil atau kelelahan yang mengganggu emosional ibu.Apabila seorang ibu mengalami stres hingga depresi, maka janin dalam kandungan dapat mengalami penurunan suplai darah dan oksigen. Selain itu, imun tubuh juga akan menurun dan menyebabkan virus mudah masuk ke dalam tubuh.4. Konsumsi Obat-Obatan Jangka PanjangIklan googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-parallax'); }); Scroll Untuk Melanjutkan Saat hamil, seorang ibu harus memperhatikan obat-obatan yang dikonsumsi dalam jangka panjang. Pastikan, obat-obatan yang dikonsumsi sesuai resep dokter dan tidak membahayakan kehamilan.Hal ini disebabkan karena konsumsi obat-obatan secara sembarangan dan tanpa resep dokter rentan menyebabkan keguguran. Beberapa kandungan obat yang dapat menyebabkan keguguran adalah retinoid, anti-inflamasi nonsteroid, dan misoprostol. Zat-zat ini dapat memicu kontraksi sebelum waktunya.5. Kekurangan Asupan NutrisiNafsu makan ibu ketika hamil memang cenderung meningkat. Hal ini wajar namun harus diiringi dengan asupan nutrisi yang seimbang. Pasalnya, setiap nutrisi yang dikonsumsi ibu akan diterima oleh janin dalam kandungannya.Oleh karena itu, ibu hamil selalu disarankan untuk memperhatikan asupan nutrisi agar janin dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Selain itu, ibu juga perlu menjaga berat badan tetap pada kenaikan normal agar terhindar dari berbagai risiko penyakit yang mungkin ditimbulkan.6. Faktor Kondisi LainnyaSelain hal-hal di atas, sejumlah faktor lain juga dapat menyebabkan keguguran pada ibu hamil. Di antaranya adalah sebagai berikut:Wanita yang hamil di atas usia 35 tahun memiliki risiko keguguran yang lebih tinggi.Wanita yang pernah mengalami dua kali atau lebih keguguran secara berturut-turut meningkatkan risiko keguguran di kehamilan selanjutnya.Seorang ibu yang mempunyai kondisi kesehatan kronis memiliki risiko keguguran.Kondisi rahim atau jaringan serviks yang lemah dapat meningkatkan risiko keguguran.Kebiasaan mengkonsumsi alkohol, rokok, dan obat-obatan terlarang selama kehamilan juga meningkatkan risiko keguguran.RADEN PUTRIPilihan Editor: 60 Ribu Ibu Hamil di Gaza Alami Komplikasi Kehamilan