TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis penyakit dalam Rudy Kurniawan menyarankan penderita diabetes yang ingin mudik Lebaran membawa alat cek gula darah mandiri untuk mencegah perubahan gejala yang datang tiba-tiba.“Terkadang kalau ada perubahan gejala penyandang diabetes juga bisa mengecek di sela-sela kegiatan. Misalnya kalau pusing, berdebar-debar, untuk memastikan gulanya aman atau enggak aman itu dilakukan pengecekan gula darah,” kata lulusan Universitas Indonesia itu. Baca Juga: Sumbang Kecelakaan Tertinggi, Polri Tak Rekomendasikan Mudik Lebaran dengan Sepeda Motor Ia menjelaskan penderita diabetes dengan suntik insulin, pengecekan gula darah bisa dilakukan lebih sering, yakni seminggu 2-3 kali. Pengecekan ini untuk menentukan dosis suntikan insulin yang akan masuk ke tubuh. Pada pasien diabetes yang mengonsumsi obat bisa dikurangi pengecekan gula darah mandiri menjadi seminggu sekali, tergantung kebutuhan. “Pusing-pusing atau berdebar-debar itu range kejadiannya kita enggak pernah tahu dan apakah itu pengaruh gula atau enggak harus dibuktikan dengan pengecekan gula darah supaya lebih aman,” kata Pendiri Komunitas Sobat Diabetes ini.Gejala tersebut bisa juga terjadi selama pasien diabetes berpuasa, saat gula darahnya terlalu rendah atau disebut hipoglikemia. Penderita diabetes yang mengalami tanda hipoglikemia, selain pusing dan berdebar juga bisa mengalami mata kabur. Jika muncul tanda itu secara medis pasien diabetes disarankan membatalkan puasa. Baca Juga: Hindari Gula Darah Naik, Jangan Langsung Tidur setelah Sahur Iklan googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-parallax'); }); Scroll Untuk Melanjutkan Waspadai komplikasiBerbagai komplikasi juga bisa terjadi jika gula darah terlalu tinggi atau hiperglikemia. Komplikasi bisa berupa akut atau yang terjadi secara cepat disertai asam darah, risikonya bisa penurunan kesadaran, sesak napas, dan harus perawatan secara intensif. Sementara penyakit kronis yang terjadi secara bertahap atau lama seperti sakit jantung, sakit ginjal, kaki diabetes, gangguan mata, liver, penyakit kulit, dan lain-lain.“Saat puasa, komplikasi itu bisa terjadi. Penderita diabetes itu berisiko hiperglikemia maupun hipoglikemia. Jadi, jangan bilang orang dengan diabetes tidak bisa gula darah rendah, justru risiko drop itu muncul dan harus hati-hati,” paparnya.Pilihan Editor: Bella Hadid Senang Mengonsumsi Lumut Laut, Bermanfaat atau Membahayakan Kesehatan?