TEMPO.CO, Jakarta - Aktor Hollywood Bruce Willis berusia 69 tahun pada 19 Maret 1955. Bruce terkenal karena memerankan karakter yang bijaksana atau keras kepala dalam film aksi, khususnya Die Hard dan The Expendables.Bruce Willis memutuskan pensiun berakting sejak 2022. Ia menerima diagnosis mengalami afasia, kelainan yang mengganggu ekspresi dan komunikasi bahasa. Tahun berikutnya Willis menerima diagnosis demensia frontotemporal. Lantas, Apa sebenarnya demensia frontotemporal?Pengertian Demensia FrontotemporalDikutip dari laman Alzheimer's Association, Demensia frontotemporal atau FTD adalah istilah kelainan yang disebabkan hilangnya sel saraf di lobus frontal otak yang berada di belakang dahi. Atau terjadi pada lobus temporal daerah di belakang telinga. Kerusakan saraf ini menyebabkan hilangnya fungsi otak terkait dengan kepribadian, perilaku, dan bahasa.Demensia sebagian besar menyerang orang berusia di atas 65 tahun, tetapi demensia frontotemporal cenderung dimulai pada usia yang lebih muda. Sebagian besar kasus didiagnosis pada orang berusia 45-65 tahun, meskipun juga dapat menyerang orang yang lebih muda atau lebih tua.Penyebab Demensia FrontotemporalDikutip dari WebMD, demensia frontotemporal disebabkan oleh gumpalan protein abnormal yang terbentuk di dalam sel otak. Bentuk protein itu disebut TDP-43. Kondisi ini dianggap merusak sel dan menghentikannya bekerja dengan baik. Protein terutama menumpuk di lobus frontal dan temporal otak di bagian depan dan samping.Kondisi ini juga seringkali dikaitkan dengan genetik. Ada mutasi genetik yang dikaitkan dengan demensia frontotemporal. Sekitar 1 dari 8 orang yang mengalami demensia frontotemporal akan memiliki kerabat yang juga terkena kondisi tersebut.Akibatnya, penderita demensia frontotemporal akan mengalami perubahan dramatis dalam kepribadian mereka. Misalnya, merasa tidak pantas secara sosial, impulsif atau acuh tak acuh secara emosional, serta kehilangan kemampuan untuk menggunakan bahasa dengan benar.Gejala dan Bahaya Demensia FrontotemporalDikutip dari Mayo Clinic, gejalanya FTD bergantung pada bagian otak mana yang terkena. Tanda ini dapat berbeda dari satu orang ke orang lain. Kemudian semakin memburuk dari waktu ke waktu, biasanya selama bertahun-tahun. Berikut gejala-gejala demensia frontotemporal:1. Perubahan PerilakuTanda paling umum dari demensia frontotemporal melibatkan perubahan ekstrim dalam perilaku dan kepribadian. Kondisi ini meliputi:- Perilaku sosial yang semakin tidak pantas- Kehilangan empati dan keterampilan interpersonal lainnya, seperti memiliki kepekaan terhadap perasaan orang lain- Kurangnya penilaian- Hilangnya hambatan- Kurang minat (apatis), yang bisa disalahartikan sebagai depresi- Perilaku kompulsif berulang, seperti mengetuk, bertepuk tangan, atau menampar bibir- Perubahan kebiasaan makan. Penderita FTD biasanya makan berlebihan atau lebih suka makan makanan manis dan karbohidrat.- Memakan benda.2. Masalah bicara dan bahasaBeberapa subtipe demensia frontotemporal menyebabkan masalah bahasa atau gangguan atau kehilangan kemampuan berbicara. Adapun masalah yang ditimbulkan oleh kondisi tersebut antara lain:- Meningkatnya kesulitan dalam menggunakan dan memahami bahasa tulis dan lisan, seperti kesulitan menemukan kata yang tepat untuk digunakan dalam ucapan atau penamaan objek.- Kesulitan menamai sesuatu, mungkin mengganti kata tertentu dengan kata yang lebih umum seperti "itu" untuk pena.- Tidak lagi mengetahui arti kata.- Memiliki ucapan ragu-ragu yang mungkin terdengar seperti telegrap.- Membuat kesalahan dalam konstruksi kalimat. 3. Gangguan motorikSubtipe langka dari demensia frontotemporal menyebabkan gerakan yang mirip dengan dengan penyakit Parkinson atau amyotrophic lateral sclerosis (ALS). Masalah terkait motorik mungkin termasuk:- Getaran- Kekakuan- Kejang atau kedutan otot- Koordinasi yang buruk- Kesulitan menelan- Kelemahan otot- Tertawa atau menangis yang tidak pantas- Jatuh atau masalah berjalanPilihan Editor: 69 Tahun Bruce Willis Karier Aktingnya Dihentikan FTD