Benarkah Mandi Malam Menyebabkan Rematik? Ini Penjelasannya

Benarkah Mandi Malam Menyebabkan Rematik? Ini Penjelasannya

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian masyarakat Indonesia meyakini bahwa mandi malam menyebabkan rematik. Oleh karena itu, beberapa di antaranya menghindari kegiatan membersihkan badan tersebut meskipun telah melalui rutinitas yang melelahkan di sepanjang hari. Lantas, Apakah Mandi Malam Menjadi Pemicu Timbulnya Rematik?Eka Rachmawati dan Anung Ahadi Pradana dari program studi D3 Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Mitra Keluarga Bekasi menulis karya tulis yang berjudul “Mandi Malam Menyebabkan Rheumatoid Arthritis (Rematik): Telaah Singkat”. Dalam karya tulis itu, keduanya menyatakan mandi malam tidak menyebabkan rematik.  Baca juga: 6 Kebiasaan yang Bisa Membuat Tagihan Air Membengkak Namun, air dan udara dingin dapat mempengaruhi kesehatan sendi, sehingga persendian semakin nyeri. Oleh sebab itu, mandi malam tidak dianjurkan menggunakan air dingin, tetapi disarankan memakai air hangat.  Rematik merupakan penyakit yang ditandai dengan perubahan inflamasi pada jaringan sinovial sendi, tulang rawan, dan tulang. Pengaruh lingkungan eksternal, seperti paparan asap rokok, debu, dan mikroorganisme tertentu disebut sebagai faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya rematik. Adapun faktor risiko penyebab rematik dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu usia dan jenis kelamin, serta faktor genetik. Semakin bertambah usia, semakin tinggi risiko untuk mengalami rematik. Sementara dari faktor jenis kelamin, perempuan lebih rawan terkena dengan risiko sebesar 60 persen. Kemudian, faktor genetik atau keturunan dapat menimbulkan jenis rematik tertentu, seperti rheumatoid arthritis (RA) dan systemic lupus erythematosus (SLE). Manfaat Mandi Malam Sebelum Tidur Baca juga: 5 Tips Mencegah Penularan Penyakit di Kolam Renang Melansir Healthline, mandi merupakan salah satu cara tradisional yang dikenal sejak lama untuk menenangkan otot sakit setelah pertandingan. Sebuah studi yang dilakukan pada 2015 menunjukkan bahwa pengendara sepeda intensitas tinggi yang mandi selama 1-3 menit setelah berolahraga memiliki detak jantung yang lebih teratur. Iklan googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-parallax'); }); Scroll Untuk Melanjutkan Selain itu, mandi air hangat dengan suhu sekitar 40 hingga 42 derajat Celcius selama 10 menit hingga 2 jam di malam hari dapat meningkatkan kualitas tidur. Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2019 juga menemukan bahwa berendam dalam air hangat selama 11 hingga 15 menit sebelum tidur dapat menurunkan tekanan darah sebanyak 16 mm Hg. Kemudian, sebuah penelitian yang dilakukan terhadap lebih dari 1.000 orang lanjut usia (lansia) dengan usia rata-rata 72 tahun menemukan bahwa mandi air hangat sebelum tidur dapat membuat mereka tertidur lebih cepat. Oleh karena itu, mandi malam dengan air hangat dianggap sebagai salah cara mengatasi insomnia. Sementara itu, menurut The Sleep Company, mandi air dingin sebelum tidur dapat merangsang sistem kekebalan tubuh. Saat mandi dengan air dingin, tubuh akan mencoba menghangatkan diri secara internal. Hal itu menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak sel darah merah dan sel darah putih yang membantu melawan bakteri dan infeksi virus. Mandi air dingin juga dapat menyegarkan tubuh dan pikiran. Hal itu terjadi karena otak merespons dengan melepaskan hormon endorfin yang memiliki efek analgesik atau pereda nyeri. Endorfin juga berperan penting dalam meningkatkan suasana hati dan fungsi kognitif. Pilihan Editor: Cek Fakta Soal Mandi Malam yang Dianggap Menyebabkan Rematik

Source : https://gaya.tempo.co/read/1911526/benarkah-mandi-malam-menyebabkan-rematik-ini-penjelasannya