Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap 2 April setiap tahunnya dirayakan sebagai Hari Peduli Autisme Sedunia. Autism spectrum disorder (ASD) atau yang lebih sering disebut autisme merupakan gangguan perkembangan otak dan saraf yang membuat seseorang sulit berinteraksi dengan orang lain. Autisme juga merupakan penyakit yang bisa ketahuan dari sejak kecil. Belum diketahui secara pasti apa penyebab penyakit ini muncul selain karena kelainan genetik.Autisme dalam laman Timesofindia termasuk gangguan perkembangan saraf yang memengaruhi komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku yang ditandai dengan tindakan berulang dan masalah bersosialisasi.  Baca Juga: 6 Faktor Meningkatkan Risiko Seseorang Autisme, Apa Itu Spektrum Autisme? Terlepas dari jenis kelamin, ras, atau status sosial ekonomi, kondisi ini dapat berkembang pada usia dini. Orang dengan autisme berperilaku, berinteraksi, belajar, dan berkomunikasi dengan cara yang berbeda dari orang lain.   Dilansir dari timesofindia.indiatimes.com, perbedaan yang signifikan di antara penyandang autisme dalam hal kemampuan. Misalnya, beberapa orang autis memiliki keterampilan percakapan yang tinggi, sementara yang lain non verbal. Sebagian orang dengan autisme sangat tergantung pada orang lain untuk kegiatan sehari-hari mereka, sementara yang lain membutuhkan sedikit bantuan atau tidak ada bantuan sama sekali. Dikutip dari laman National Today, kemunculan kata "Autisme" pertama kali muncul pada 1911 yang dicetuskan oleh psikiater Eugen Bleuler. Istilah tersebut digunakan untuk menggambarkan sekelompok gejala tertentu yang dianggap sebagai gejala skizofrenia sebagai penarikan diri dari pergaulan yang ekstrem. Baca Juga: PBB Komentari 7 Relawan World Central Kitchen Charity Jadi Korban Serangan Israel Gangguan Spektrum Autisme merupakan gangguan perkembangan yang ditandai kasih sayang perilaku dan komunikasi. Dengan memengaruhi kemampuan seseorang untuk menavigasi interaksi sosial hingga menyebabkan perilaku berulang dan terbatas.Pada 1943, seorang psikiater bernama Dr Leo Kanner mengisyaratkan Autisme sebagai gangguan sosial dan emosional dalam artikelnya berjudul "Autistic Disturbances of Affective Contact".Kemudian pada 1944, Hans Asperger memuat "Artikel Psikopatologi Autisme" menjelaskan bahwa autisme kelainan kecerdasan normal anak yang mengalami kesulitan dalam keterampilan sosial dan komunikasi.Iklan googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-parallax'); }); Scroll Untuk Melanjutkan Kilas Balik Ditetapkannya Hari Peduli Autisme Sedunia oleh PBBHari Peduli Autisme Sedunia didirikan oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 2 April dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran antara orang-orang untuk menyoroti kebutuhan untuk membantu mereka yang menderita autisme, membantu mereka menjalani kehidupan yang lebih memuaskan, dan menjadi kontributor yang sama berharganya bagi masyarakat.Majelis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) selalu merangkul keberagaman dan mendukung hak serta kesejahteraan para penyandang disabilitas, termasuk mereka yang memiliki masalah perkembangan dan pembelajaran. Gagasan ini mendasar tentang hak asasi manusia secara universal untuk semua ditegaskan kembali pada tahun 2008, ketika Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas diberlakukan. Tujuan utamanya, untuk mempromosikan dan melindungi semua hak asasi manusia dan kebebasan dasar penyandang disabilitas. Pentingnya merayakan Hari Peduli Autisme Sedunia agar mengedukasi orang-orang tentang gangguan spektrum autisme untuk membuat perbedaan dunia bagi orang-orang di spektrum autisme, dan membantu orang-orang autis untuk mencapai potensi penuh mereka.Menurut PBB, “Orang autis menghadapi banyak diskriminasi dan tantangan lainnya. Kita harus menyadari bahwa orang autis sangat rentan terhadap pergolakan besar terhadap rutinitas dan kehidupan sehari-hari yang kita saksikan di sekitar, seperti pandemi, perang, dan bencana alam. Seperti halnya semua populasi, orang autis memiliki berbagai bakat dan tantangan yang seringkali tidak dikenali oleh dunia tempat mereka dilahirkan. Oleh karena itu, jika kita menggali bakat mereka, orang dengan autisme dapat menjadi aset bagi masyarakat kita.”Pilihan Editor: Hari Peduli Autisme Sedunia, Bedakan Anak Autisme dengan Hiperaktif

Source : https://gaya.tempo.co/read/1852928/asal-mula-hari-peduli-autisme-sedunia-memahami-orang-orang-dengan-spektrum-autisme