TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengemukakan janji untuk memberikan cuti selama 40 hari bagi para laki-laki yang istrinya melahirkan. Pernyataan tersebut disampaikan Anies dalam acara "Desak Anies" yang berfokus pada isu perempuan, lingkungan, dan agraria dalam acara desak Anies di Half Patiunus, Jakarta Selatan, Kamis, 18 Januari 2024.Anies menegaskan komitmennya agar perempuan dapat produktif bekerja tanpa kekhawatiran terhadap kewajiban sebagai ibu. Baca Juga: Anies Bubble Luncurkan HaveAniesDay 2.0, Netizen: Mirip Teaser Musik Video K-Pop "Terkait dengan suami, bapak-bapaknya, kami memiliki program bahwa yang harus mengurus anak kan bukan hanya ibu ya, tapi bapak juga. Nah, cuti melahirkan untuk para suami itu biasanya hanya 2 hari, di berbagai tempat. Kami ingin mengubah itu 40 hari bagi suami," kata Anies Anies juga menyoroti kesejahteraan dan perlindungan bagi pekerja perempuan di Indonesia. Beliau mendorong keberadaan tempat pengasuhan anak (daycare) di tempat kerja sebagai upaya mendukung keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga.Anies pun menyampaikan data riset yang menunjukkan bahwa sekitar 1,7 juta dari 11 juta perempuan usia 20-24 tahun memilih berhenti bekerja karena menikah atau memiliki anak. Dengan perubahan kebijakan, Anies berharap dapat memberikan solusi terhadap beban yang dihadapi perempuan, terutama terkait pengasuhan anak. Baca Juga: Olppaemi Project Bikin Gebrakan di 10 Februari 2024, Luncurkan Tagar Baru #AForEvery1 “Yang harus mengurus anak kan bukan hanya ibu ya, tapi bapak juga,” katanya.Apa Peran Suami Ketika Istri Melahirkan?Seorang suami memiliki peran penting dalam merespons keadaan istri saat melahirkan. Selama tahap awal persalinan, suami dapat memberikan semangat dan membantu melewati waktu dengan nyaman.Selain itu, suami dapat memberikan dukungan dengan memijat punggung dan bahu, membantu istri berpindah posisi, serta memberikan kenyamanan saat kontraksi semakin kuat.Peran suami juga berkaitan dengan keputusan-keputusan yang terkait persalinan dan perawatan bayi. Menurut salah satu artikel dari International Journal of Nursing and Midwifery Science (IJNMS), keputusan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan secara fisik, mental, dan finansial bagi keluarga dalam menghadapi proses persalinan.Iklan googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-parallax'); }); Scroll Untuk Melanjutkan Selain itu, pentingnya suami terlibat dalam proses pengambilan keputusan juga terkait dengan pemahaman suami terhadap tanda bahaya yang bisa mengancam nyawa ibu. Dalam konteks ini, pengetahuan suami tentang tanda-tanda bahaya selama kehamilan, persalinan, atau masa nifas menjadi kunci.Sebagai pengambil keputusan utama dalam keluarga, suami dapat memainkan peran strategis dengan mengambil keputusan untuk merujuk istri ke fasilitas kesehatan yang sesuai jika diperlukan.Tujuannya adalah mencegah terjadinya keterlambatan dalam mendapatkan pertolongan medis yang tepat, sehingga dapat mengurangi risiko kesehatan ibu dan bayi. Dengan demikian, peran suami bukan hanya sebatas pendukung secara emosional, tetapi juga sebagai partner yang aktif dalam memastikan keselamatan dan kesejahteraan keluarga selama proses persalinan.Bagaimana Setelah Istri Melahirkan?Dukungan suami tentunya berperan penting juga dalam adaptasi psikologis pasca melahirkan. Proses mental ini berkaitan dengan penyesuaian diri setelah persalinan.Suami yang baik bisa membantu istri dengan menyusui bayi denga nasi yang telah dipompa, membantu membersihkan kotoran bayi bila buang air, hingga membantu memandikan bayi. Hal ini dapat dilakukan bersama istri karena bayi baru lahir seringkali terbangun di malam hari dan jam tidurnya belum stabil.Dikutip dari NHS.uk, kurangnya dukungan atau peran suami yang kurang bisa meningkatkan risiko depresi pasca melahirkan. Tekanan yang dirasakan oleh ibu pasca melahirkan dapat menyebabkan stres.Oleh karena itu, dukungan emosional dan fisik dari suami sangat berperan dalam membantu istri beradaptasi dengan perubahan pasca melahirkan, sehingga dapat mengurangi risiko gangguan psikologis seperti depresi pasca melahirkan.Pilihan Editor: Ibu Hamil Wajib Tahu, Anies-Cak Imin Janjikan Cuti Melahirkan untuk Ayah