TEMPO.CO, Jakarta - Momen pelukan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin terjadi usai debat cawapres kedua di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Ahad malam, 21 Januari 2024. Anies merasa sangat puas dengan penampulan Cak Imin malam itu.Anies memeluk Cak Imin sambil menepuk-nepuk punggungnya. Mereka juga menggoyangkan badan ke kanan dan kiri seakan terlihat bahagia sambil berpelukan, sambil tertawa lebar.Bahkan, senyuman Anies tetap bersinar ketika melangkah bersama Cak Imin beserta para pendukung keluar dari ruangan debat. Momen berpelukan kedua diperlihatkan setelah mereka memberikan keterangan pers. Anies kembali memeluk Cak Imin, calon wakilnya.“Ada tiga kata atas apa yang dikerjakan Gus Muhaimin malam ini, satu bangga, dua bangga, tiga bangga,” kata Anies ketika konferensi pers usai debat cawapres.Saat Anies dan Tom Lembong melakukan Live TikTok, Anies mengatakan ia baru sadar bahwa 21 Juni merupakan Hari Pelukan Nasional atau National Hugging Day di Amerika Serikat. Momen pelukan Anies-Cak Imin dalam debat cawapres kedua juga bertepatan dengan Hari Pelukan Nasional yang dirayakan di seluruh dunia. Perayaan ini didedikasikan sebagai bentuk seni pelukan yang kerap diremehkan. Hari Pelukan Nasional diperingati setiap 21 Januari yang menjadi cara paling sederhana dan efektif mengekspresikan kasih sayang.Hari Pelukan Nasional mulai dideklarasikan pada 1986 oleh Kevin Zaborney. Ia memilih 21 Januari sebagai Hari Pelukan Nasional lantaran menjadi waktu antara liburan musim dingin dan tahun baru. Menurutnya, waktu tersebut merupakan masa ketika seseorang relatif memiliki semangat yang rendah. Selain itu, ia juga merasa orang Amerika terlalu malu untuk menunjukkan kasih sayang di depan umum. Akibatnya, ia berharap perayaan Hari Pelukan Nasional dapat mengubah itu, meskipun tidak pernah berpikir akan berhasil.Mengacu nationaltoday, kata “hug” diyakini berasal dari “hugga” yang berarti dalam bahasa Norse Kuno “untuk menghibur”. Kata tersebut pertama kali muncul sekitar 450 tahun yang lalu. Namun, sejarah berpelukan memiliki ketidakpastian.Pada sekitar 50 tahun lalu, publik telah menerima pelukan di depan umum yang memisahkan dari cara menyampaikan kasih sayang lain. Lalu, makna pelukan mengalami perluasan selama beberapa tahun terakhir yang telah diperdebatkan karena dua alasan utama. Pertama, formalitas kode berpakaian dan sopan santun antara hubungan semakin terkikis. Kedua, terjadi perubahan perilaku tokoh politik dalam mengejar persepsi yang lebih relevan dari hati kepada publik.Dahulu, berpelukan di depan publik sempat dianggap sebagai tindakan yang tidak sopan. Namun, sekarang, pelukan menjadi hal biasa di depan umum. Pelukan dapat dilakukan untuk menyapa teman dan keluarga, mengucapkan selamat tinggal, atau memberi selamat kepada seseorang. Selain itu, pelukan juga sebagai bentuk menghibur seseorang atau menunjukkan dukungan. Biasanya, seseorang berpelukan sebelum tim olahraga memulai pertandingan mereka karena menjadi bentuk kasih sayang setiap anggota. Sama seperti yang dilakukan Anies-Cak Imin usai debat cawapres kedua kemarin. Anies berpelukan sebagai ucapan selamat dan bangga lantaran Cak Imin sudah menuntaskan debat dan menjaga marwahnya. Pilihan Editor: 21 Januari Hikayat Hari Pelukan Nasional Tanyakan Dulu: Mau Dipeluk atau Tidak