TEMPO.CO, Jakarta - Kanker serviks bisa muncul di arena mana pun di leher rahim, yang berada antara vagina dan rahim. Kanker ini menyerang banyak wanita di bawah usia 45 tahun dan hampir semua kasus disebabkan infeksi jenis tertentu human papillomavirus (HPV).Infeksi HPV bisa terjadi akibat kontak antarkulit di organ intim, vagina, anus, seks oral, atau berbagi mainan seks. Selain HPV tersebut, faktor lain yang bisa meningkatkan risiko adalah merokok, berhubungan intim di usia sangat muda, berganti-ganti pasangan seksual atau pasangan yang sering melakukannya. Baca Juga: Cara Mencegah Penyakit Kondiloma atau Kutil Kelamin Penting untuk mendeteksi tanda dan gejala kanker serviks sebagai deteksi dini. Dr Susanna Unsworth, ginekolog di INTIMINA di Inggris, menyebut empat gejala awal yang perlu diwaspadai, dilansir dari Express. Pendarahan vagina tapi bukan haidPendarahan terjadi di antara periode menstruasi, setelah berhubungan seks, atau pendarahan baru yang terjadi setelah menopause.Keluar kotoran tak biasa dari vaginaJika merasa kotoran yang keluara dari vagina berubah, seperti lebih kental, perubahan warna dan bau, ada bercak darah, periksakan ke dokter. Baca Juga: Pada Usia Berapa Pemberian Vaksin HPV Paling Optimal? Iklan googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-parallax'); }); Scroll Untuk Melanjutkan Sakit saat berhubungan seksKetika merasakan sakit saat berhubungan seks dan tidak juga mereda setelah mendapat bantuan pelumas, sebaiknya konsultasikan ke dokter.Nyeri lainnyaNyeri di punggung bawah atau panggul perlu diperiksakan bila tak juga reda dalam 2-3 minggu, terutama jika tak ada penyebab pasti dan mempengaruhi aktivitas normal harian.Untuk mendeteksi jika melihat tanda-tanda di atas, lakukan skrining leher rahim atau atau tes smear. Anda juga bisa mencegahnya dengan vaksinasi HPV.Pilihan Editor: Tak Hanya Kanker Serviks, Infeksi HPV Juga Bisa Sebabkan Kanker Anus