Urolog Sebut Pantangan buat Pemudik dengan Pembesaran Prostat

Urolog Sebut Pantangan buat Pemudik dengan Pembesaran Prostat

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis urologi tak menganjurkan pemudik dengan masalah pembesaran prostat untuk menenggak minuman manis selama di perjalanan karena dapat berdampak buruk pada kondisi kandung kemih.“Bagi pemudik penderita pembesaran prostat, selama dalam perjalanan hal yang harus diperhatikan pertama adalah menghindari minuman yang menyebabkan frekuensi kandung kemihnya meningkat,” kata urolog di Rumah Sakit Abdi Waluyo Jakarta, Samycha Jusuf, Kamis, 28 Maret 2024. Baca Juga: Kemenhub Sebut Potensi Pemudik Capai 193,6 Juta Orang Tahun Ini Samycha menuturkan dalam perjalanan mudik, waktu untuk buang air kecil sangat terbatas sehingga menyebabkan banyak orang terpaksa menahannya. Akibatnya, mereka berisiko lebih tinggi terkena infeksi.  Jika hal tersebut dilakukan dalam waktu lama, ia khawatir orang akan terkena gangguan fungsi ginjal karena adanya pembengkakan. Karena itu ia menganjurkan penderita menghindari minuman manis seperti teh dan kopi yang dapat meningkatkan frekuensi berkemih atau ingin buang air kecil, terutama di malam hari.“Jangankan waktu Lebaran, saat bulan puasa pun dengan teh, itu pasti frekuensi berkemih malamnya saja sudah meningkat,” ujar Samycha. Baca Juga: Tips Persiapan Mudik untuk Ibu Hamil Hindari obat fluSelanjutnya, sebisa mungkin hindari mengonsumsi obat-obatan yang berlawanan dengan jenis alfa-bloker. Misalnya obat flu yang dijual bebas karena akan melawan terapi yang sedang diberikan hingga menyebabkan pemberatan gejala. Spesialis urologi lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Adistra Imam Satjakoesoemah, membenarkan obat flu akan berlawanan dengan terapi yang diberikan dokter untuk melancarkan keluarnya air kencing dari kandung kemih. Dengan minum obat-obatan seperti obat flu, banyak pasien dalam kasus yang ia tangani datang ke IGD dan mengeluh keluarnya kencing kecil dan tidak lancar.Iklan googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-parallax'); }); Scroll Untuk Melanjutkan “Jadi sebenarnya obatnya simpel, tinggal stop obat flu sama dikasih alfa-bloker. Kalau tidak mempan tinggal dioperasi. Jadi mohon dicatat obat flu jangan dikonsumsi,” jelas Adistra.Menanggapi hal tersebut, Kepala Departemen Urologi Rumah Sakit Abdi Waluyo, Rochani, menyarankan pemerintah dan pengelola jalan tol untuk lebih memperhatikan banyaknya jumlah tempat istirahat bagi pemudik yang akan melintas di jalur yang dilewati. Kedua pihak harus dapat memahami toilet harus tersedia setidaknya setiap jarak 50 kilometer di jalan yang dilewati pemudik sebab rata-rata orang butuh waktu empat jam sekali untuk buang air kecil.“Pemerintah kita imbau untuk mudik Lebaran lebih memperhatikan ini. Apalagi yang WC perempuan, itu bisa antre sampai 100 orang akhirnya ngompol di jalan, itu sudah enggak bisa diatasi memang. Sulit sekali jutaan orang harus bepergian, sedangkan WC-nya enggak mencukupi,” kata Rochani.Pilihan Editor: Urolog Sarankan Deteksi Kanker Prostat saat Masuk Usia 50 tahun

Source : https://gaya.tempo.co/read/1850910/urolog-sebut-pantangan-buat-pemudik-dengan-pembesaran-prostat