TEMPO.CO, Jakarta - Stunting masih menjadi masalah bersama. Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur Ayodhia G.L Kalake mengatakan pemerintah provinsi bersama kabupaten dan kota terus berupaya keras untuk mempercepat penurunan stunting. Ia mengklaim salah satu capaian yang dihasilkannya adalah penurunan bertahap angka stunting sejak 2019. “Prevalensi stunting di Nusa Tenggara Timur mengalami penurunan tahun 2021 itu masih 20,9 persen, tahun 2022 17,7 persen dan 2023 ini berdasarkan hasil timbang pada bulan Agustus terhadap 419.738 balita angkanya 15,2 persen. Ini masih cukup tinggi memang karena ini setara dengan 63.804 balita stunting,” katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 9 Maret 2024. Baca Juga: 16 Tim Mahasiswa Menangkan Kompetisi Proyek Sosial Lingkungan Innovilage 2023 Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Marianus Mau Kuru, menyampaikan bahwa stunting menjadi masalah bersama. “Stunting adalah masalah kita semua. Tidak masalah satu orang saja. Oleh karena itu, untuk menyelesaikan masalah stunting ini, harus kita melaksanakan secara kolaboratif, konvergen, bersama-sama," katanya. Sebelumnya, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Dexa Group menggelar Edukasi Bidan dan Intervensi Stunting dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Acara yang diikuti oleh ratusan bidan di NTT ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap target penurunan angka stunting di Indonesia. Edukasi Bidan dan Intervensi Stunting ini dilakukan di Gedung Eltari, Kupang, pada Kamis, 7 Maret 2024. Iklan googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-parallax'); }); Scroll Untuk Melanjutkan Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Pusat Ade Jubaedah mengatakan IBI terus menjalin koordinasi den kerja sama dengan semua pihak seperti BKKBN untuk menurunkan angka stunting dan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). “Dan hari ini membuktikan bagaimanana bahwa upaya konvergensi di Provinsi Nusa Tenggara Timur dilakukan dengan sangat luar biasa karena dukungan penuh dari stakeholder mulai dari pejabat gubernur, kepala BKKBN,” kata Ade. Baca Juga: BRIN Teliti Manfaat Daun Kelor untuk Atasi Stunting dan Anemia Corporate Affairs Director Dexa Group Tarcisius Tanto Randy menyampaikan bahwa upaya penurunan angka stunting di Indonesia menjadi inisiatif strategis perusahaannya yang fokus di bidang kesehatan. "Dengan landasan perusahaan, Expertise for the Promotion of Health, bersama salah satu platform digital yang memantau kesehatan ibu hamil hingga masa menyusui yakni aplikasi Teman Bumil, dalam program ini berkolaborasi bersama untuk berkontribusi membantu pencapaian target penurunan stunting,” kata Tarcisius.Pilihan Editor: Pesan Dokter Anak pada Remaja untuk Cegah Kelahiran Stunting
Source : https://gaya.tempo.co/read/1843364/stunting-jadi-masalah-bersama-edukasi-antar-pihak-harus-dilakukan