TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis gizi klinik Marya Haryono menyebut pengolahan makanan selama Ramadan perlu diperhatikan untuk mendapatkan manfaat puasa bagi kesehatan.“Pengolahannya diperhatikan, makan umbi-umbian tapi setiap hari bersantan, bergula merah. Bukan enggak boleh tapi kalau ini terus-menerus akhirnya menjadi potensi-potensi gula darah terganggu,” kata Marya dalam diskusi Ginjal Sehat untuk Semua di Jakarta, Kamis, 14 Maret 2024. Baca Juga: Terkini Bisnis: BI Siapkan Penukaran Uang Ramadan dan Lebaran Hingga Rp 197 T, Harga Pangan Naik Dokter lulusan Universitas Indonesia ini mengatakan banyak mengonsumsi makanan tinggi gula maupun bersantan dapat menyebabkan masalah kesehatan di akhir Ramadan yang tidak diharapkan, seperti kadar gula darah tinggi yang berujung diabetes. Ia juga mengatakan selama puasa harus selalu mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan lengkap yang terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak dalam komposisi dan sumber yang baik. Makronutrien plus mikronutrienSelain mencukupi makronutrien, mikronutrien juga harus dipenuhi, seperti vitamin dan mineral. Bukan hanya dari buah dan sayur namun bisa dari bahan makanan lain yang mengandung mineral dari protein seperti ikan dan kacang-kacangan.“Vitamin dan mineral bisa kita cukupkan dari bahan-bahan yang mengandung protein, misalnya ikan, itu ada mineralnya. Kemudian kita konsumsi kacang-kacangan, ada mineralnya,” kata dokter di RS Bunda dan Siloam Kebun Jeruk di Jakarta itu. Baca Juga: BI Siapkan Penukaran Uang hingga Rp 197,6 T untuk Ramadan dan Idul Fitri Iklan googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-parallax'); }); Scroll Untuk Melanjutkan Sementara saat sahur, Marya mengatakan cairan harus selalu terpenuhi untuk mencegah potensi dehidrasi selama 12-13 jam berpuasa. Cairan tidak hanya didapat dari air putih namun bisa diselipkan dari makanan yang berkuah atau buah yang mengandung banyak air seperti jeruk, mangga, dan buah naga yang diblender menjadi smoothie. Marya menyarankan untuk mengonsumsi semangkuk sedang buah untuk menutup sahur dan bermacam varian buah agar memenuhi asupan serat yang dapat menahan rasa kenyang lebih lama.“Satu serving di saat berbuka seperti saat makan malam dan satu serving saat sahur kira-kira satu mangkuk ukuran sedang, aneka macam buah lebih direkomendasikan daripada hanya mengonsumsi satu jenis buah yang monoton setiap hari,” ucap Marya.Pilihan Editor: Saran Dokter agar Puasa Aman bagi Penderita Penyakit Jantung
Source : https://gaya.tempo.co/read/1845209/saran-pola-makan-sehat-selama-ramadan-dari-ahli-gizi