Praktisi Kesehatan Ungkap Dampak Kurang Tidur dan Cara Mengatasi selama Ramadan

Praktisi Kesehatan Ungkap Dampak Kurang Tidur dan Cara Mengatasi selama Ramadan

TEMPO.CO, Jakarta - Praktisi kesehatan masyarakat dr. Ngabila Salama menjelaskan perlunya mengurangi waktu melihat layar untuk memperbaiki kualitas tidur selama beribadah puasa Ramadan. Selama menunaikan puasa Ramadan waktu tidur malam umumnya berkurang sebab harus bangun lebih awal untuk sahur sehingga penting untuk mengupayakan tubuh bisa beristirahat dengan baik.Ngabila mengatakan mengurangi penggunaan perangkat elektronik menjelang tidur, melakukan aktivitas yang menenangkan seperti mandi air hangat sebelum tidur, dan mematikan lampu dapat membantu memperbaiki kualitas tidur. Baca Juga: Festival Ngrandu Buko, Pasar Takjil yang Digelar Sepanjang Ramadan di Banyuwangi "Kurangi screen time dan jauhkan ponsel di malam hari, termasuk juga cahaya dari televisi, laptop, dan lain-lain," katanya. Aktivitas seperti bekerja dengan komputer, membuat pekerjaan rumah, sampai menghitung tagihan, menurut Ngabila sebaiknya tidak dilakukan menjelang waktu tidur malam karena bisa membuat tidur terganggu. "Karena puasa sudah membuat kita kurang tidur, hindari begadang di akhir pekan agar jadwal tidur tetap terjaga," imbaunya.Jadwal tidur yang dianjurkanIa mengungkapkan manusia umumnya butuh tidur 7-9 jam sehari. Menurutnya, tidur nyenyak dapat meningkatkan produksi sel darah putih dan sel T yang berperan penting bagi sistem kekebalan tubuh serta membantu menurunkan stres. Baca Juga: Tips Aktivitas Fisik saat Puasa dari Dokter Olahraga Iklan googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-parallax'); }); Scroll Untuk Melanjutkan "Jadi, usahakan maksimal pada pukul 21.00 atau 22.00 kita sudah tidur agar bisa terpenuhi kebutuhan tidurnya minimal tujuh jam dalam sehari," ujar staf teknis komunikasi transformasi kesehatan di Kementerian Kesehatan itu.Apabila tidak bisa tidur pada pukul 21.00 atau 22.00, usahakan bisa tidur selama enam jam dalam sehari dengan menambah waktu tidur pada siang hari. Ngabila mengatakan kurang tidur dapat menimbulkan gangguan seperti susah berkonsentrasi, mudah lupa, dan merasa mengantuk sepanjang hari."Kalau untuk jangka panjangnya, kurang tidur bisa memicu penyakit kronis seperti diabetes, gangguan jantung, tekanan darah tinggi, dan obesitas. Bahkan, kurang tidur bisa memicu depresi dan penurunan sistem imunitas," tandasnya.Pilihan Editor: Ibu Hamil yang Puasa Ramadan Perlu Konsumsi Karbohidrat Kompleks

Source : https://gaya.tempo.co/read/1845712/praktisi-kesehatan-ungkap-dampak-kurang-tidur-dan-cara-mengatasi-selama-ramadan