TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Universitas Airlangga Surabaya, Andrianto, menyarankan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang bertugas pada Pemilu 2024, 14 Februari, untuk mengatur jam istirahat hingga asupan gizi.“Harus mengatur beban agar tidak berlebihan. Pengaturan jam istirahat harus sedemikian rupa sehingga tubuh ada fase untuk recovery. Kedua, kecukupan gizi juga menjadi penunjang,” katanya, Selasa, 13 Februari 2023. Baca Juga: Menko Airlangga Bakal Nyoblos Pemilu 2024 di TPS 005 Melawai Jakarta Selatan Ia menjelaskan meski saat ini anggota KPPS telah menunjukkan surat keterangan sehat saat mendaftar bukan berarti kejadian di 2019, di mana banyak petugas KPPS yang gugur karena kelelahan, tidak akan kembali terulang. Menurut Andrianto, surat sehat tersebut tidak bisa menjamin mengingat kebanyakan penyakit bawaan, terutama kardiovaskular atau menyerang jantung dan pembuluh darah, bersifat tanpa gejala. “Penyakit-penyakit kardiovaskular sendiri banyak asimtomatik atau tanpa gejala. Itulah yang perlu menjadi kewaspadaan,” ujarnya.Petugas KPPS harus memiliki kesiapan fisik dan mental sejak sebelum hingga berakhirnya pelaksanaan tugas agar dapat melakukan pekerjaan ekstra. Baca Juga: Publik Lakukan Kawal Pemilu Melalui Berbagai Aplikasi Ini, Termasuk KawalPemilu 2024 dan Warga Jaga Suara “Jangan sampai kelelahan sebelum hari pelaksanaan meski kita sama-sama sadar persiapannya tidak ringan. Maka, perlu manajemen waktu istirahat yang baik, tahu kapan waktu kerja dan waktunya istirahat,” paparnya.Iklan googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-parallax'); }); Scroll Untuk Melanjutkan Atur jam istirahatIa juga mengatakan pengaturan jam istirahat dan asupan gizi juga berlaku saat pelaksanaan Pemilu 2024 meski beban saat penyelenggaraan tentu lebih tinggi dari sebelumnya. KPPS bisa menyiasati untuk menyediakan waktu walau hanya sebentar untuk memulihkan tenaga. Andrianto juga tidak menyarankan petugas KPPS melakukan doping atau mengonsumsi obat-obatan tertentu untuk memperkuat tubuh selama bertugas.“Tidak perlu doping. Justru kalau sistem doping tubuh tidak dalam keadaan fit dan teraktivasi berlebihan, nanti akan kontraproduktif,” jelasnya.Kemudian, ia juga menekankan petugas KPPS dapat mengenali diri sendiri, terutama ketika tubuh sudah mengirimkan sinyal kelelahan atau tidak sehat. “Jika sinyal itu mengganggu seperti kelelahan, ngos-ngosan, dan berdebar maka patut waspada dan segera kunjungi fasilitas kesehatan. Semakin singkat kita memanfaatkan waktu maka jantung tidak akan bekerja lebih keras dan dapat menghindari keadaan yang lebih buruk,” tuturnya.Pilihan Editor: Saran untuk Petugas KPPS dari Praktisi Kesehatan agar Prima saat Bertugas