TEMPO.CO, Jakarta - Guru besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. dr. Suhardjono, Sp.PD menganjurkan penderita penyakit ginjal kronis berhati-hati memilih jenis olahraga. Ia menyarankan penderita penyakit ginjal kronis berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jenis olahraga yang tepat."Sebaiknya bagi yang mempunyai penyakit kronis dapat dikonsultasikan dulu dengan dokter olahraga apa yang terbaik," katanya dalam diskusi tentang deteksi dini penyakit ginjal dan cara menjaga ginjal tetap sehat, Rabu, 27 Maret 2024. Baca Juga: Bahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal Ia mengatakan umumnya olahraga yang disarankan bagi pasien penyakit ginjal kronis yakni latihan untuk merangsang denyut jantung dan pernapasan seperti jalan kaki, joging, bersepeda, senam, berenang, serta latihan ketahanan. Menurut Suhardjono, latihan untuk merangsang denyut jantung dan pernapasan atau kardio cukup dilakukan 30 menit, lima kali dalam sepekan. "Jangan langsung memaksakan untuk olahraga hingga 30 menit tetapi lakukan perlahan saja. Selang-seling diatur kecepatannya antara santai hingga cepat," sarannya.Sementara latihan ketahanan dapat dilakukan dengan menggunakan beban seperti barbel atau botol berisi pasir. "Kemudian latihan beban, angkat barbel. Yang murah mungkin pakai botol bekas, botol air mineral, diisi pasir sehingga menjadi berat boleh juga," ujarnya. Baca Juga: Dua Tewas, Lebih 100 Orang Dirawat di Jepang akibat Suplemen Angkak Iklan googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-parallax'); }); Scroll Untuk Melanjutkan 11 tanda umumPenyakit ginjal kronis ditandai dengan penurunan fungsi ginjal secara bertahap. Suhardjono menyebut 11 tanda umum yang mengindikasikan terjadinya gangguan fungsi ginjal, termasuk tekanan darah tinggi serta perubahan frekuensi buang air kecil dalam satu hari.Tanda-tanda lain meliputi adanya darah dalam urine, tubuh lemah serta sulit tidur, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, susah konsentrasi, gatal-gatal, sesak napas, mual dan muntah, serta pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki maupun pada kelopak mata waktu pagi. Suhardjono mengatakan penyakit ginjal dapat dicegah dan sebagian besar bisa diobati apabila ditemukan lebih awal. Karena itu, dia menyarankan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mendeteksi dini gangguan ginjal.Pilihan Editor: Banyak Pasien Gagal Ginjal Berusia Muda, Cek Apa Saja Penyebabnya