TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis kandungan dan kebidanan Merry Amelya menyarankan ibu hamil sebisa mungkin memilih makanan dengan proses pengolahan sederhana, yang sekarang disebut sebagai real food, untuk memenuhi kebutuhan gizi."Tentunya makanan yang baik itu yang sebisa mungkin pengolahannya sesimpel mungkin atau disebut real food. Kalau makan ayam, ayam goreng biasa bukan ayam di restoran siap saji," katanya. Baca juga: 5 Orang yang Sebaiknya Menghindari Makan Pepaya Lulusan Universitas Indonesia itu menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi ibu selama kehamilan dan menyusui untuk menunjang pemenuhan kebutuhan nutrisi anak selama 1.000 hari pertama kehidupan. Selama periode itu, ibu hamil disarankan tidak mengonsumsi makanan olahan dengan kadar gula dan garam tinggi seperti makanan siap saji. Ia mengatakan makanan ultraproses yang biasanya punya kandungan pengawet, MSG, serta garam tinggi juga kurang baik bagi kesehatan ibu hamil jika dikonsumsi secara rutin. "Kondisi ibu yang dari awal memang sudah malnutrisi dari gizi ibunya saja enggak bagus, otomatis akan mengakibatkan perkembangan bayi selama hamil juga enggak bagus," jelasnya.Menurutnyaa, kondisi tersebut bisa semakin parah apabila kebutuhan gizi ibu selama menyusui tidak terpenuhi, produksi ASI kurang bagus, dan pemberian makanan pendamping ASI bagi anak kurang baik. Merry mengatakan kebutuhan nutrisi tidak dapat dipenuhi hanya dengan menambah porsi makan. Baca juga: Tips Aman Konsumsi Ikan bagi Ibu Hamil Cukupi zat giziDokter di Rumah Sakit Bunda Jakarta itu mengatakan makanan yang dikonsumsi ibu juga harus diupayakan mengandung cukup zat gizi makro dan mikro yang dibutuhkan selama kehamilan dan menyusui. Selama hamil dan menyusui para ibu disarankan mengonsumsi makanan yang mengandung cukup karbohidrat, protein, lemak, serta zat gizi mikro seperti asam folat, zat besi, dan vitamin D. Apabila kebutuhan zat gizi makro dan mikro terpenuhi selama kehamilan dan menyusui maka harapannya anak mendapatkan asupan nutrisi sesuai kebutuhan sehingga bisa tumbuh dan berkembang secara optimal.Iklan googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-parallax'); }); Scroll Untuk Melanjutkan "Nutrisi juga setiap trimester beda-beda, tentunya harus diskusikan dulu dengan dokter kandungan masing-masing. Semuanya itu membutuhkan nutrisi dari hamil, menyusui, itu diharapkan bukan dari makan makanan yang UPF tapi lebih ke real food," papar Merry.Dia mengatakan selama kehamilan ibu bisa mengonsumsi susu khusus ibu hamil atau suplemen vitamin yang disarankan oleh dokter untuk menambah asupan zat gizi. "Pelengkapnya susu, iya, tapi apakah harus? Enggak juga. Jangan sampai pasien enggak makan, hanya minum susu saja atau minum susunya kebanyakan, karena ingat, gulanya juga relatif tinggi. Kandungan vitamin yang banyak di susu hamil juga sebenarnya tersedia pada suplemen yang biasa dokter berikan, jadi jangan takut nutrisinya kurang," jelasnya.Pilihan Editor: Ibu Hamil Jangan Abaikan Anemia, Dampaknya Jangka Panjang