TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Kelompok Kerja Masalah Rokok Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Feni Fitriani Taufik, memberi tips berhenti merokok saat Ramadan, yang identik dengan bulan menahan diri dari nafsu duniawi. Cara pertama perokok harus memiliki motivasi diri yang kuat untuk secara total berkomitmen berhenti merokok."Motivasi diri itu paling penting dan utama untuk berhenti merokok karena hal tersebut tidak bisa dipaksakan dan tidak bisa dibayar juga. Penting memiliki motivasi kuat dan jadikan itu modal yang utama," kata Feni dalam webinar yang diselenggarakan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Sabtu, 23 Maret 2024. Baca Juga: Pemeran Jokowi Meriahkan Para Pencari Tuhan Jilid 17, ini Profil Teuku Rifnu Wikana Ia juga menjelaskan ada tiga cara yang bisa dilakukan jika ingin berhenti merokok, yaitu berhenti secara total, berhenti lewat penundaan, dan lewat pengurangan. Menurutnya, apabila sudah benar-benar siap untuk berhenti merokok, cara pertama dapat menjadi solusi terbaik yang bisa dilakukan. Apabila masih perlu waktu untuk beradaptasi, cara kedua dan ketiga dapat dilakukan. Untuk berhenti merokok dengan cara penundaan, nantinya perokok harus menunda kebiasaan merokok mengikuti jadwal yang ditentukan, setidaknya selama satu pekan."Misalnya perokok ini punya kebiasaan merokok pertama di jam 7 pagi. Di hari percobaan pertama dia mundurkan waktu merokoknya menjadi jam 9 lalu di hari kedua jadi jam 11 pagi, dan seterusnya sampai di hari ketujuh merokok pertama dan terakhirnya di jam 9 malam, dan di hari kedelapan dia berhenti merokok," jelas Feni. Baca Juga: Lokasi Berburu Takjil Ramadan di Kota Padang, Ini yang Menjadi Lokasi Favorit Mahasiswa Untuk cara ketiga biasanya akan dilakukan sekitar satu minggu atau 10 hari dengan cara mengurangi jumlah rokok yang diisap setiap hari secara berangsur hingga akhirnya tidak lagi merokok. Ketiga cara tersebut bisa dipilih sesuai kemampuan perokok dengan tujuan menghentikan kebiasaan merokok sepenuhnya.Iklan googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-parallax'); }); Scroll Untuk Melanjutkan Tak usah cari alternatifKetua Divisi Paru Kerja dan Lingkungan Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI itu pun mengatakan selama perokok berproses untuk berhenti, ada baiknya tidak mencari alternatif produk yang sejenis seperti rokok elektrik dan lebih baik mengalihkan diri melakukan hobi atau berolahraga.Selama periode berproses untuk berhenti merokok, perokok diharapkan bisa mengatasi gejala putus zat mengingat ia sempat terpapar zat adiktif, yaitu nikotin, yang biasanya membuat tubuh mengalami masalah kesehatan seperti mual hingga merasa cemas. Dukungan keluarga maupun lingkungan di sekitar dapat berperan besar dalam masa-masa gejala putus zat agar nantinya perokok tidak lagi kembali pada kebiasaannya merokok. Apabila dibutuhkan konsultasi dengan tenaga kesehatan sebagai bagian dari terapi nonfarmakoterapi untuk berhenti merokok juga dapat dilakukan. Tersedia juga layanan telepon bebas biaya dari pemerintah berupa dukungan berhenti merokok di nomor 08001776565."Berhenti merokok, apapun jenisnya menjadi pilihan terbaik. Bulan Ramadan bisa menjadi titik awal untuk mulai berhenti merokok karena menahan nafsu untuk makan dan minum saja bisa, apalagi menahan diri dari merokok," tegas Feni.Pilihan Editor: Pulmonolog Ingatkan Merokok Penyebab 85 Persen Kasus Kanker Paru
Source : https://gaya.tempo.co/read/1848804/dokter-paru-bagi-tips-berhenti-merokok-mulai-dengan-3-cara-ini