TEMPO.CO, Jakarta - Minyak atsiri atau minyak esensial merupakan senyawa yang diekstrak dari bagian tumbuhan dan diperoleh melalui proses penyulingan. Bagian tumbuhan yang diekstrak dapat berupa kelopak bunga, daun, kulit kayu, biji, hingga akar.Setiap tumbuhan yang digunakan untuk minyak atsiri bisa memberikan khasiat yang berbeda-beda. Contohnya, minyak peppermint untuk masalah pencernaan atau minyak lavender untuk meningkatkan kualitas tidur. Minyak atsiri telah tersedia di pasaran dengan beragam pilihan aroma yang berbeda sesuai dengan tumbuhan yang diekstrak. Dilansir dari buku Pengantar Teknologi Minyak Atsiri, karya Kateren. S, minyak atsiri merupakan salah satu hasil sisa proses metabolisme dalam tanaman, yang terbentuk karena reaksi antara berbagai persenyawaan kimia dengan adanya air. Minyak tersebut disintesis dalam sel kelenjar pada jaringan tanaman dan ada juga yang terbentuk dalam pembuluh resin, misalnya minyak terpentin dari pohon pinusMinyak tersebut mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi, mempunyai rasa getir (pungent taste), berbau wangi sesuai dengan bau tanaman penghasilnya. Umumnya larut dalam pelarut organik dan tidak larut air. Minyak atsiri dapat bersumber pada setiap bagian tanaman, yaitu, dari daun, bunga, buah, biji, batang/kulit dan akar (rhizoma). Minyak atsiri banyak digunakan sebagai bahan baku untuk industri parfum, bahan pewangi (fragrances), aroma (flavor), farmasi, kosmetik dan aromaterapi.Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah. Selain itu, susunan senyawa komponennya kuat memengaruhi saraf manusia (terutama di hidung) sehingga seringkali memberikan efek psikologis tertentu. Setiap senyawa penyusun memiliki efek tersendiri, dan campurannya dapat menghasilkan rasa yang berbeda. Karena pengaruh psikologis ini, minyak atsiri merupakan komponen penting dalam aromaterapi atau kegiatan-kegiatan liturgi dan olah pikiran, seperti yoga atau ayurveda.Sebagaimana minyak lainnya, sebagian besar minyak atsiri tidak larut dalam air dan pelarut polar lainnya. Dalam parfum, pelarut yang digunakan biasanya alkohol. Dalam tradisi timur, pelarut yang digunakan biasanya minyak yang mudah diperoleh, seperti minyak kelapa.Peran paling utama dari minyak atsiri terhadap tumbuhan itu sendiri adalah sebagai pengusir serangga (mencegah daun dan bunga rusak) serta sebagai pengusir hewan-hewan pemakan daun lainnya. Namun sebaliknya, minyak atsiri juga berfungsi sebagai penarik serangga guna membantu terjadinya penyerbukan silang dari bunga.Dilansir dari Webmd, terdapat beberapa manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh juga. Seperti mengurangi stres, mengobati infeksi jamur, hingga dapat membantu tidur.1. Mengurangi stresBanyak minyak esensial digunakan dalam aromaterapi untuk mengatasi stres dan kecemasan. Misalnya, para ilmuwan menemukan bahwa minyak jeruk memiliki efek mengurangi kecemasan pada sukarelawan pria yang menghirup 2,5, 5, atau 10 tetes. Diperlukan lebih banyak penelitian, namun hasil awalnya menjanjikan.2. AntimikrobaPenelitian awal mengenai minyak pohon teh memberikan hasil yang menjanjikan mengenai kualitas antimikroba yang telah lama disebut-sebut dalam pengobatan tradisional. Minyaknya telah digunakan untuk penyakit kutu air, sariawan, dan infeksi jamur seperti kandida.3. Meningkatkan kualitas tidurKeharuman minyak lavender yang menenangkan dianggap dapat meningkatkan kualitas tidur. Para ilmuwan menguji klaim ini pada orang lanjut usia yang menderita demensia. Mereka menemukan bahwa menaburkan minyak esensial pada handuk di sekitar bantal secara signifikan meningkatkan waktu tidur mereka, sehingga membantu mereka tidur lebih lama di pagi hari.4. Resiko kesehatanMeskipun minyak atsiri berasal dari alam dan telah digunakan selama berabad-abad, namun bukannya tanpa risiko. Penggunaan yang tidak tepat dapat menyebabkan reaksi merugikan yang serius atau bahkan keracunan, sehingga harus digunakan dan disimpan sesuai spesifikasi pabrik. Pilihan Editor: Racikan Minyak Esensial yang Bisa Membantu Tidur Lebih Nyenyak