TEMPO.CO, Jakarta - Curah hujan di berbagai daerah belakangan ini tinggi bahkan hingga menimbulkan banjir di banyak lokasi. Pakar kesehatan Profesor Tjandra Yoga Aditama pun menyebut enam penyakit yang perlu diwaspadai di musim hujan."Kita memasuki beberapa hari libur sampai Minggu (11/2). Tentu masyarakat akan memanfaatkan hari-hari ini tetapi kita juga tahu sekarang sedang musim hujan yang seringkali turun cukup deras," kata Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu. Baca Juga: Nyamuk Demam Berdarah Lebih Suka Mengigit di Waktu Dini Hari? Menurutnyaa, kondisi ini bisa memicu berbagai macam penyakit. Pertama, diare yang erat kaitannya dengan kebersihan individu. Masyarakat pun perlu melanjutkan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun setiap akan makan atau minum serta sehabis buang hajat dan membiasakan merebus air minum hingga mendidih. Selain itu, Tjandra juga mengimbau menjaga kebersihan lingkungan serta tidak lupa segera menghubungi petugas kesehatan terdekat bila ada gejala-gejala diare. Kedua, penyakit dengue yang disebabkan vektor dari nyamuk Aedes Aegypti yang tempat perindukannya pada air bersih. "Dengan banyak hujan seperti sekarang maka mungkin saja ada tempat perindukan nyamuk," jelasnya.Genangan air bersih memberikan kesempatan kepada nyamuk Aedes Aegypti untuk berkembang biak sehingga meningkatkan risiko penularan demam berdarah dengue (DBD). Ketiga, keracunan makanan. Secara umum, musim hujan mempercepat rusaknya beberapa bahan makanan karena cepatnya pertumbuhan beberapa mikroorganisme yang memicu makanan cepat basi. Karena itu, masyarakat perlu waspada mengonsumsi makanan, khususnya kalau sedang berlibur panjang. Baca Juga: 128 Penumpang Kapal Pesiar Diare dan Muntah, Ini Tips Cegah Penyakit selama Berlayar Waspadai tikusKeempat, demam tifoid atau yang umum dikenal sebagai sakit tifus yang berkaitan erat dengan ketersediaan air bersih. "Penyakit ini juga sangat mudah menular melalui makanan dan minuman yang diproses kurang bersih. Jadi, hati-hati dan selalu jaga kebersihan di libur panjang," sarannya.Iklan googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-parallax'); }); Scroll Untuk Melanjutkan Kelima, penyakit leptospirosis yang disebabkan bakteri Leptospira juga kerap muncul pada musim hujan, yang yang ditularkan melalui kotoran dan air kencing tikus. "Pada musim hujan, terutama saat terjadi banjir, tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri. Tikus tersebut akan berkeliaran di sekitar manusia di mana kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir," ujarnya.Seseorang yang memiliki luka kemudian bermain atau terendam air banjir yang sudah tercampur kotoran dan kencing tikus yang mengandung bakteri Lepstopira berpotensi terinfeksi dan jatuh sakit. Menurutnya, langkah mengantisipasi penyakit leptospirosis adalah menjaga kebersihan agar tak ada tikus berkeliaran, tidak bermain air saat banjir, terutama jika memiliki luka, serta memakai pelindung seperti sepatu jika terpaksa harus ke daerah banjir."Segera berobat ke sarana kesehatan bila sakit dengan gejala panas tiba-tiba, sakit kepala dan menggigil," pesan Tjandra.Keenam adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang mengalami peningkatan kasus pada musim hujan.Pilihan Editor:
Source : https://gaya.tempo.co/read/1831334/curah-hujan-sedang-tinggi-pakar-ingatkan-6-penyakit-ini