TEMPO.CO, Jakarta - Di balik kelezatan dan keunikan masakan tradisional Nusantara yang menggoda selera, terdapat satu bahan utama yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejumlah hidangan, yakni santan.Santan, yang dihasilkan dari parutan kelapa yang dicampur dengan air, telah menjadi identitas khas dari masakan Indonesia. Namun, di balik kelezatan yang ditawarkannya, terdapat beberapa mitos seputar konsumsi santan dan dampaknya terhadap kesehatan pencernaan. Baca Juga: Inilah Daftar Minuman yang Memperbesar Risiko Dehidrasi saat Puasa Salah satu mitos yang sering tersebar adalah bahwa santan bisa menjadi penyebab diare. Namun, apakah mitos tersebut memiliki dasar ilmiah yang kuat? Sebagai bahan makanan yang mengandung lemak, santan memang dapat memicu gangguan pencernaan pada sebagian orang, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau oleh orang yang memiliki sensitivitas pencernaan tertentu.Ketika lemak dalam santan tidak diserap dengan baik oleh tubuh, bisa terjadi penumpukan lemak di usus besar yang kemudian merangsang pelepasan cairan, menyebabkan diare. Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua orang akan merasakan dampak ini, dan reaksi seseorang terhadap santan bisa bervariasi. Baca Juga: 6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan Diare adalah kondisi umum yang dapat terjadi dalam beberapa hari, namun jika tidak ditangani dengan baik, dapat mengakibatkan dehidrasi. Selain disebabkan oleh bakteri, diare juga bisa dipicu oleh konsumsi makanan tinggi lemak, seperti makanan yang mengandung santan.Ketika lemak tidak diserap secara normal oleh tubuh, lemak tersebut akan menuju usus besar dan dipecah menjadi asam, yang kemudian merangsang usus besar untuk mengeluarkan cairan dan memicu terjadinya diare.Terlalu banyak lemak dalam feses dapat menyebabkan feses menjadi encer atau diare karena lemak tidak dapat dicerna dan diserap dengan baik oleh tubuh. Kandungan lemak yang tinggi dalam santan, seperti dua sendok santan yang mengandung 6 gram lemak dan 56 kalori, juga berkontribusi pada kondisi ini, terutama karena santan tidak mengandung serat.Ketidakmampuan sistem pencernaan dalam menyerap lemak dengan baik biasanya disertai dengan masalah pada organ pencernaan lainnya, seperti produksi enzim yang tidak mencukupi oleh pankreas dan produksi empedu yang kurang oleh liver. Selain itu, beberapa masalah kesehatan lain juga dapat mempengaruhi proses ini.Iklan googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-parallax'); }); Scroll Untuk Melanjutkan Diare yang disebabkan oleh lemak yang tidak terserap dengan baik, atau yang dikenal sebagai steatorrhea, memiliki gejala yang mirip dengan gangguan pencernaan lainnya, tetapi dapat memburuk seiring berjalannya waktu. Gejala yang mungkin muncul termasuk feses encer dan berlendir dengan jumlah yang banyak, bau tidak sedap, kram perut, sering kentut, dan penurunan berat badan yang signifikan.Steatorrhea seringkali disertai dengan masalah kesehatan lain yang mempengaruhi proses pencernaan, seperti kanker pankreas, radang pankreas kronis, tumor hati, radang usus, batu empedu, atau pertumbuhan bakteri berlebih di usus kecil.Jika tidak diobati, diare dapat memiliki konsekuensi yang serius, termasuk kekurangan nutrisi dan masalah kesehatan lainnya, seperti anemia, kekurangan vitamin, dan penurunan kesehatan tulang. Pada anak-anak, diare yang tidak diatasi dengan cepat dapat menghambat pertumbuhan, menyebabkan gangguan saraf, dan menunda perkembangan pubertas.Untuk mengobati dan mencegah diare yang disebabkan oleh lemak, disarankan untuk mengurangi asupan makanan berlemak, rokok, alkohol, kalsium oksalat, dan tetap menjaga hidrasi tubuh, serta meningkatkan asupan vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, K).Ketika mengalami diare, Anda dapat meminum obat antidiare seperti loperamide atau bismut subsalisilat, dan untuk mengatasi perut kembung, dapat digunakan antasida atau obat antikembung lainnya. Jika ada kekhawatiran atau pertanyaan, selalu baik untuk berkonsultasi dengan apoteker atau tenaga medis.Meskipun santan dapat menyebabkan diare pada beberapa orang, itu tidak berarti bahwa santan harus dihindari sama sekali. Sebagai bagian dari pola makan yang seimbang, santan masih dapat dinikmati dengan bijaksana oleh sebagian besar orang. Penting untuk mengonsumsi santan dalam jumlah yang moderat dan seimbang dengan makanan lainnya.LIVESTRONG | HEALTHIFYME | WEBMDPilihan Editor: 6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan
Source : https://gaya.tempo.co/read/1846952/benarkah-santan-bisa-menyebabkan-diare