TEMPO.CO, Jakarta - Batuk tak hanya terkait penyakit saluran pernapasan atas seperti pilek atau flu. Ada juga faktor lain yang dapat menyebabkan batuk, seperti aliran lendir berlebihan di belakang tenggorokan, alergi, asma, infeksi paru-paru, dan naiknya asam lambung, menurut Penn Medicine."Batuk adalah mekanisme perlindungan untuk menghilangkan iritasi dari saluran udara, terjadi karena pita suara berusaha mengeluarkan bahan iritan, yang menimbulkan suara," kata Inna Husain, direktur medis THT di Community Care Network di Indiana, Amerika Serikat. Baca Juga: Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan Batuk bisa bertahan selama beberapa waktu, bahkan sampai dua mingguan. Karena itu, orang sering berusaha menggunakan pengobatan rumahan untuk meredakan batuk. Berikut beberapa pengobatan rumahan yang bisa dicoba untuk meredakan batuk menurut laman Well and Good. Jaga udara tetap lembabHusain mengatakan saluran udara lebih baik dalam keadaan terhidrasi. Kabut dingin dari alat pelembab udara akan mengurangi kondisi kering yang dapat menyebabkan batuk. Menaruh alat pelembab udara di ruang kerja dan kamar tidur dapat membantu mengurangi batuk pada malam hari.Minum air hangatMinuman hangat dapat meredakan batuk menurut Jen Caudle, dokter keluarga dan akademisi di Universitas Rowan, New Jersey. Menurut penelitian pada 30 orang yang sedang flu dan pilek, minum air hangat dapat meredakan gejala sakit, termasuk batuk, dengan segera. Minuman bersuhu ruang juga bisa membantu mengurangi batuk. Tetapi minuman hangat mampu mengatasi gejala yang lebih universal dari infeksi saluran pernapasan atas dan membantu orang merasa lebih baik secara keseluruhan. Baca Juga: Hukum Menelan Dahak Saat Puasa, Apakah Bisa Batal? Minum maduAda indikasi meminum madu dapat membantu mengurangi frekuensi dan keparahan batuk menurut BMJ Evidence-Based Medicine pada 2022. Menggabungkannya dengan teh herbal panas bisa menjadi pilihan terbaik pengobatan rumahan untuk batuk. Berdasarkan meta-analisis terhadap 10 penelitian di European Journal of Pediatrics pada 2023, madu lebih baik dalam menurunkan frekuensi batuk dibandingkan plasebo dan membantu meningkatkan kualitas tidur pada malam hari. Namun perlu diingat madu tidak aman untuk bayi di bawah 1 tahun dan mungkin ada anak-anak yang alergi terhadap madu, jadi waspadai efek sampingnya.Iklan googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-parallax'); }); Scroll Untuk Melanjutkan Perbanyak cairanCaudle mengatakan mengonsumsi cairan dapat mengencerkan lendir dan menjaga jaringan tetap lembab sehingga terasa lebih baik saat mengalami iritasi karena sering batuk. Ketika mengalami batuk berdahak, pastikan untuk sering minum. Teh herbal hangat dengan madu sangat baik tetapi air biasa pun baik.Irigasi hidungBatuk yang disertai gejala lain seperti hidung tersumbat mungkin terjadi karena lendir. Dalam kondisi yang demikian, menurut Husain, sebaiknya fokus berusaha mengurangi lendir. Mengirigasi hidung menggunakan air garam akan menarik lendir ke depan sehingga tidak menetes ke tenggorokan. Pembilasan hidung bisa dilakukan 1-3 kali dalam sehari. Dalam hal ini, penting menggunakan air suling yang steril atau air yang telah direbus untuk mencegah risiko akibat mikroorganisme penyebab infeksi masuk ke hidung.Tidur dengan posisi kepala lebih tinggiTidur dengan posisi kepala lebih tinggi membantu mengatasi postnasal drip dan mencegah naiknya asam lambung pada malam hari menurut Husain. Di samping itu, ada beberapa hal yang harus dihindari saat batuk. Sebaiknya hindari minuman berkarbonasi serta makanan pedas atau makanan renyah yang dapat menambah iritasi. Hindari pula penyebab iritasi saluran pernapasan seperti asap dan kipas angin yang dapat menebarkan debu dan udara kering sebaiknya dimatikan. Jika batuk disebabkan alergi atau asma maka hindari pemicunya. Kalau refluks asam penyebabnya maka lebih baik menghindari makanan berlemak dan yang digoreng serta minuman beralkohol atau kopi.Pilihan Editor: Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC
Source : https://gaya.tempo.co/read/1850521/6-cara-sederhana-redakan-batuk-membandel