24 Maret Hari TBC Sedunia, Ini Sosok Ilmuwan Penemu Bakteri TBC

24 Maret Hari TBC Sedunia, Ini Sosok Ilmuwan Penemu Bakteri TBC

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap tanggal 24 Maret diperingati sebagai Hari TBC Sedunia dan nama Robert Koch tak bisa dipisahkan dari lika-liku penetapannya. Robert Koch adalah seorang ilmuwan Jerman yang dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam bidang kedokteran dan mikrobiologi. Dia adalah sosok yang memainkan peran kunci dalam penemuan bakteri penyebab tuberkulosis alias TBC. Penyakit TBC termasuk mematikan, yang pada zamannya menewaskan jutaan orang di seluruh dunia.. Baca Juga: Kilas Balik Penemuan Kuman Tuberculosis Alias TBC oleh Robert Koch Dilansir dari Centers for Diease Control and Prevention, pada tanggal 24 Maret 1882, Robert Koch mengumumkan penemuan Mycobacterium tuberculosis, bakteri penyebab TBC. Seabad kemudian di tanggal yang sama ditetapkan sebagai Hari TB Sedunia. Hari untuk mengedukasi masyarakat tentang dampak TBC di seluruh dunia. Berikut biografi Robert Koch Dikutip dari laman The Nobel Prize, ia lahir di Clausthal di Pegunungan Harz Atas, pada 11 Desember 1843. Orang tuanya adalah seorang insinyur pertambangan. Pada usia lima tahun Koch mengejutkan kedua orang tuanya karena telah mampu membaca dengan belajar otodidak melalui surat kabar.Ia bersekolah di sekolah menengah setempat dan pada masa sekolah ia menunjukkan ketertarikannya pada biologi. Pada tahun 1862 Koch pergi ke Universitas Göttingen untuk belajar kedokteran. Setelah meraih gelar M.D. pada tahun 1866, Koch pergi ke Berlin untuk belajar kimia selama enam bulan dan di sana ia berada di bawah bimbingan Virchow.  Baca Juga: Robot AI Buatan Google dan Perusahaan India Mampu Deteksi Kanker hingga TBC Pada 1867 ia menetap, setelah menjadi Asisten di Rumah Sakit Umum di Hamburg. Setelah itu, pada tahun 1869, di Rackwitz, di Provinsi Posen. Ia lulus Ujian Petugas Medis Distrik.Pada tahun 1870, Koch menjadi sukarelawan dalam perang Prancis-Prusia dan dari tahun 1872 hingga 1880 menjadi Petugas Medis Distrik untuk Wollstein. Di sinilah ia melakukan penelitian penting yang menempatkannya pada posisi terdepan di antara para pekerja ilmiah.Iklan googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-parallax'); }); Scroll Untuk Melanjutkan Pada saat itu, antraks (salah satu penyakit) lazim di antara hewan ternak di distrik Wollstein dan Koch mulai melakukan penelitian. Meskipun ia tidak memiliki peralatan ilmiah dan terputus sama sekali dari perpustakaan dan kontak dengan pekerja ilmiah lainnya.Laboratorium yang digunakannya adalah flat dengan empat kamar yang merupakan rumahnya dan peralatan yang digunakan, ia sediakan sendiri. Sebelumnya, basil antraks telah ditemukan oleh Pollender, Rayer dan Davaine, dan Koch bertekad untuk membuktikan secara ilmiah bahwa basil ini adalah penyebab penyakit ini. Pada 1885 Koch diangkat sebagai Profesor Higiene di Universitas Berlin dan Direktur Institut Higiene yang baru didirikan di Universitas tersebut. Pada tahun 1890 ia diangkat sebagai Ahli Bedah Umum. Pada tahun 1891 ia menjadi Profesor Kehormatan di Fakultas Kedokteran Berlin dan Direktur Institut Penyakit Menular yang baru. Sejak itu ia memiliki rekan-rekan seperti Ehrlich, von Behring dan Kitasato, yang juga membuat penemuan-penemuan besar.Pilihan editor: Kilas Balik Penemuan Kuman Tuberculosis Alias TBC oleh Robert Koch 

Source : https://gaya.tempo.co/read/1849073/24-maret-hari-tbc-sedunia-ini-sosok-ilmuwan-penemu-bakteri-tbc